Livestockreview.com, Referensi. Kasus dugaan suap impor daging sapi sebenarnya hanyalah sebagian kecil dari berbagai kongkalikong dalam impor daging sapi. Urusan impor daging sapi dan sapi bakalan dengan segenap akal-akalan di dalamnya sudah lama terjadi dan jumlahnya tidak kecil. Kekuatan lobi menjadi kunci mereka.
Sejak zaman Orde Baru isu kongkalikong impor daging sapi sudah ada. Saat itu, dan masih dilakukan sampai beberapa tahun yang lalu, upaya akal-akalan yang sering muncul adalah pengelabuan berat impor untuk sapi bakalan.
Syarat impor sapi bakalan adalah 350 kg, tetapi kenyataannya melebihi berat itu, ada yang 450 kg, bahkan ada yang lebih dari 500 kg. Dengan cara ini, mereka tak perlu lagi menggemukkan sapi bakalan alias langsung dibawa ke rumah pemotongan hewan.
Penyelundupan daging sapi juga kerap dilakukan. Biasanya berasal dari negara yang tidak bebas penyakit sapi gila atau penyakit kuku dan mulut. Daging sapi dari negara yang tidak bebas penyakit biasanya dijual dengan harga yang sangat murah, jauh di bawah harga pasar.
Seperti diketahui, saat ini hanya tiga negara yang bebas dari penyakit tersebut, yaitu Indonesia, Australia, dan Selandia Baru. Jumlah negara yang bebas penyakit tersebut makin sedikit setelah Amerika Serikat pada tahun 2006 juga tidak berstatus bebas karena ditemukan kasus sapi gila di negara itu. bersambung
follow our twitter: @livestockreview
sumber: k0mpasĀ | editor: soegiyono