Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Kiat Menjaga Kualitas Keju

  • Livestock Review
  • Dec 8, 2010
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Keju merupakan produk olahan hasil ternak, yakni produk lanjutan dari susu yang digumpalkan dengan cara diberi asam atau rennet. Ada begitu banyak ragam keju di dunia, namun secara sederhana dapat dibagi dalam dua kategori besar, yakni keju alami dan keju olahan. Karena merupakan produk yang kaya akan protein, keju harus ditangani dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga.Berikut adalah kiat praktis menangani keju:
– Ketika membeli keju, perhatikan labelnya, dan pastikan keju belum memasuki mas kadaluarsa.
– Perhatikan pula bahwa kemasan keju masih dalam kondisi yang baik.
– Setelah membeli, simpanlah keju dalam ruangan yang bersih dan kering.
– Keju yang sudah dibuka kemasannya, setelah sebagian digunakan, sebaiknya disimpan di dalam wadah atau kantong plastik yang bersih, ditutup rapat dan disimpan pada lemari pendingin (chiller). Keju jangan disimpan di freezer (beku).
– Kala memotong keju, gunakan pisau yang bersih dan bukan dengan pisau bekas yang sebelumnya digunakan untuk memotong barang lain.Pastikan pula tangan sudah bersih.
– Saat ini sudah banyak tersedia pula keju olesan (spread). Setelah digunakan, simpanlah pada lemari pendingin (chiiler) dan bukan di ruang beku (freezer).
– Keju sebaiknya habis dikonsumsi dalam 2 minggu

Agar keju tidak mengalami kerusakan, cara penyimpanan dan penanganannya harus tepat. Kerusakan keju yang umum terjadi di antaranya yakni kemasan sobek atau bocor, keju berjamur, dan keju berbau busuk. Dengan penanganan yang benar, maka kerusakan-kerusakan yang terjadi seperti itu dapat dihindari. Selamat makan keju!

penulis: aditya | editor: sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Kiat Memotong Daging Kurban yang Baik

  • Livestock Review
  • Nov 9, 2010
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Produk Olahan

Aneka Manfaat Susu

  • Livestock Review
  • Dec 10, 2010
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.