Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Kiat Mengubah Kotoran Ternak Menjadi Energi Gas

  • Livestock Review
  • May 6, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Makin menipisnya cadangan minyak dunia, memaksa manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Hal itu terlihat dari banyaknya temuan baru terkait energi alternatif. Tak hanya gelombang laut, angin, atau sinar matahari yang bisa dijadikan sebagai alternatif energi baru pengganti minyak dan gas, limbah pun bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi. Limbah yang paling banyak dimanfaatkan adalah kotoran ternak.

Di Indonesia, yang paling banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi. Kebanyakan dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga, seperti memasak. Kotoran sapi bisa diproses jadi gas, atau yang disebut dengan biogas. Cara memanfaatannya terbilang mudah. Biaya yang dikeluarkan untuk mengubah kotoran menjadi energi atau bahan bakar juga relatif terjangkau. Hal ini bisa menghemat pengeluaran keluarga dibandingkan jika menggunakan minyak atau gas elpiji untuk memasak.

Inilah yang sudah dirasakan keluarga Marsilam, warga Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Keluarganya bisa menghemat Rp 150 ribu per bulan sejak memakai biogas dari kotoran sapi. Keluarga Marsilam menjadi contoh dari proyek yang diadakan USAIDís Field Bumi Ceria dalam rangka memanfaatkan kotoran sapi menjadi bahan bakar melalui program yang mereka canangkan.

Tim dari Yayasan Field Bumi Ceria memberi bantuan berupa tenaga teknis dan uang sebesar Rp 650 ribu untuk membuat instalasi biogas murah berupa tabung biodigester yang terbuat dari plastik PE (Polythene) yang berfungsi untuk menampung gas metana yang dikeluarkan kotoran sapi, kemudian menyambungkannya melalui pipa yang disalurkan ke dapur.

Tabung biodigester tersebut berisi kotoran sapi yang telah dicampur lumpur sawah untuk mempercepat proses pembuatan gas metana. Dibutuhkan waktu 20 hari hingga bisa digunakan layaknya menggunakan kompor gas.

Selain dimanfaatkan gasnya, ampas atau sisa proses pembentukan biogas tersebut bisa digunakan untuk pupuk kompos.

Cara lain memanfaatkan kotoran sapi untuk diubah menjadi biogas bisa menggunakan reaktor biogas yang dikembangkan Andrias Wiji Setyo Pamuji.

Lulusan Teknik Kimia ITB ini mengembangkan reaktor biogas sejak 2002 dengan mengusung nama Cipta Tani Mulia Agrotechnology. Hingga sekarang, Cipta Tani Mulia Agrotechnology telah memproduksi 5.500 reaktor biogas.

Reaktor biogas ini dijual seharga Rp 2,7 juta. Namun, bagi para peternak sapi tidak usah khawatir karena PT Tirta Investama (Aqua Danone) mengucurkan bantuan dana sebesar Rp 1 juta secara cuma-cuma untuk mereka. Dan sisanya bisa dilunasi melalui Bank Syariah Mandiri dengan cara mencicil setiap bulan sebesar Rp 72 ribu saja. follow our twitter: @livestockreview

sumber: muji sasmito (suara) | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Trik Memotong-motong Daging Sapi

  • Livestock Review
  • May 5, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Kiat Menyimpan Keju dengan Benar

  • Livestock Review
  • May 7, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.