Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Produk Olahan

Kiat Menghindari Daging Glonggongan

  • Livestock Review
  • Jul 3, 2010
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Daging sapi dari ternak yang diglonggong memiliki karakter yang berbeda dengan daging ternak pada umumnya. Sapi yang digongglong, dilakukan dengan memasukkan air sebanyak-banyaknya ke tubuhnya (lewat mulut) sampai lemas, sebelum hewan tersebut disembelih. Tindakan sadis ini dilakukan dengan tujuan menambah berat daging.

Masyarakat awam sulit membedakan daging sapi glonggongan atau bukan. Cara termudah untuk mendeteksi daging glonggongan ini adalah jika pedagang tidak mau menggantungkan daging yang dijualnya. Sebab kalau digantung, kandungan air di dalam daging akan menetes. Selain itu, daging glonggongan berwarna lebih pucat daripada daging sapi normal.

Daging yang baik memiliki penampakan mengkilap, dan berwarna cerah (tidak pucat), karena adanya oksimioglobin. Oksimioglobin dapat mengalami perubahan menjadi berwarna gelap. Warna gelap menandakan daging sudah tidak segar lagi, atau mengalami kemunduran mutu, termasuk akibat kadar air terlalu tinggi. Daging yang kaku dan berwarna gelap juga menunjukkan penyembelihan dilakukan dalam kondisi tidak tepat. Misalnya hewan dalam keadaan stres atau kehabisan tenaga.

Daging sapi yang berwarna coklat menandakan sudah terkena udara terlalu lama. Warna biru, ungu atau merah tua pada daging berarti hewan telah mati sebelum dipotong. Daging yang baik juga tidak berbau asam, busuk, dan tidak anyir. Flavour dan aroma daging adalah sensasi yang kompleks (saling terkait). Bau asam atau busuk menandakan daging telah mengalami proses mikrobiologis atau terjadi pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk. Hal ini harus diwaspadai, karena daging yang tercemar mikroorganisme bisa menyebabkan infeksi makanan.

Daging yang diglonggong terasa lembek dan berair Ciri lain daging yang baik adalah memiliki tekstur yang tidak lembek, atau jika dipegang tidak lengket di tangan. Perhatikan juga soal kekenyalan dan kekesatan daging. Hal ini dapat dites dengan menekankan jari telunjuk kita. Daging yang sehat mestinya kesat, tidak berair. Daging yang berair dan ketika ditekan tidak lentur berasal dari hewan sakit atau daging yang rusak. Pastikan Anda membeli daging yang memiliki serat halus, dengan lemak daging berwarna kekuningan. Perhatikan pula apakah ada cap atau stempel dari Dinas Peternakan pada daging yang mau dibeli.

Cap menandakan bahwa daging sudah diperiksa oleh petugas berwenang. Jika tidak langsung diolah setelah beli, daging hendaknya segera disimpan dalam lemari es atau lemari pembeku (freezer). Hal ini untuk menghambat kerusakan atau pembusukan mikroorganisme, membatasi reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi, dan memperpanjang masa simpan.

Umumnya, daging segar disimpan pada temperatur refrigerasi. Temperatur di bawah 5 derajat Celcius dapat menghabat pertumbuhan mikroorganisme perusak/pembusuk dan mencegah hamper semua mikroorganisme patogen. Temperatur ini dianggap temperatur kritis selama penyimpanan dan penanganan daging. sm/hl/as

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Produk Olahan

Segumpal Susu dalam Adonan Roti

  • the editor
  • May 26, 2010
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Produk Olahan

Persaingan Sengit Bisnis Susu Formula

  • Livestock Review
  • Jul 15, 2010
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Bekukan Susu di Freezer agar Awet Sampai Tiga Bulan

  • Jun 4, 2020
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Begini Cara Mudah Panaskan Susu Segar, Pasteurisasi ala Rumahan

  • Jun 3, 2020
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Ini Bedanya Susu Pasteurisasi dengan Susu UHT, Mana Lebih Baik?

  • Jun 2, 2020
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Simak Kiat Membedakan Daging Babi dan Sapi

  • May 12, 2020
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Begini Cara Membuat Telur Long Egg

  • Apr 24, 2020

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.