Livestockreview.com, Referensi. Keamanan pangan harus dijaga sejak dari awal, yakni semenjak dari budidaya ternak unggas, dengan menerapkan tata cara produksi ternak unggas yang baik, sehingga dihasilkan unggas yang sehat dan berkualitas. Dengan demikian proses selanjutnya, yakni proses pengolahan produk hasil unggas pun dapat terjaga kualitas, kehalalan dan keamanan pangannya.
Hal itu dipaparkan oleh Vice President Head of Marketing & Sales PT Ciomas Adisatwa Drh. M. Zunaiydi dalam Indonesia Livestock Club (ILC) #Edisi13 yang mengangkat topik “Menjaga Keamanan Pangan Protein Hewani” pada sabtu, 31 Oktober 2020 melalui sebuah aplikasi daring. ILC yang diselenggarakan untuk yang ke-13 tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Livestock Alliance (ILA) dan Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), dengan bekerja sama dengan Majalah Poultry Indonesia.
Narasumber utama lain pada ILC yang diikuti oleh tidak kurang dari 200 peserta tersebut yakni Direktur Kesmavet, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh. Syamsul Ma’arif, MSi yang membahas seputar regulasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) untuk penjaminan keamanan pangan protein hewani; Staf Pengajar pada Departemen Kesmavet, FKH Universitas Airlangga Dr. A.T. Soelih Estoepangestie, drh yang menyampaikan materi tentang strategi menjaga keamanan pangan produk protein hewani sejak dari awal. Adapun Zunaiydi menyampaikan topik bahasan tentang pengalaman industri pengolahan produk hasil unggas dalam menjaga keamanan pangan.
Lebih jauh Zunaiydi mengatakan, sebagai pelaku usaha yang memiliki mitra perusahaan pangan internasional, maka penjaminan keamanan pangan merupakan suatu hal yang penting. “Karena kami bermitra dengan perusahaan makanan internasional, maka kami selalu memprioritaskan keamanan pangan dalam penyediaan ayam dari kandang kami,” ujarnya.
Keamanan pangan menjadi isu yang sangat penting dalam menghindari penyebaran covid-19, terutama dalam alur proses rantai pasok mulai dari peternak, rumah pemotongan hasil unggas, pabrik pengolah, pengemas, hingga ke distribusi dan konsumen. Oleh karena itu, penerapan keamanan pangan dalam setiap mata rantai sistem pasok pangan mutlak harus diintegrasikan dengan protokol penanganan covid-19 seperti selalu cuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker.
editor: apriliawati | sumber: ila