Livestockreview.com, Bisnis. Tekad pemerintah untuk swasembada daging sapi sudah mantap. Itulah sebabnya, Kementerian Pertanian (Kemtan) tetap akan memangkas kuota impor secara bertahap hingga 2014.
Namun demikian, meski swasembada daging nantinya dapat dicapai, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, menegaskan, Indonesia tak akan menutup impor daging sapi. Dengan catatan, porsi daging impor terhadap total kebutuhan semakin rendah. “Meski swasembada, bukan berarti tidak mengimpor,” kata Rusman Heriawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kemtan merencanakan untuk porsi impor sapi dan daging sapi pada tahun depan, yakni pada 2013 setara 13%-14% total kebutuhan dalam negeri. Adapun porsi impor pada 2014 kurang dari 10% total kebutuhan.
Demikian juga dengan alokasi impor daging sapi yang bakal terus menyusut. Dirjen Peternakan Kemtan, Syukur Iwantoro menjelaskan, alokasi impor daging sapi pada tahun ini setara 17,5% total kebutuhan. Di 2011, impor hanya 35% dari total kebutuhan, dan impor 2010 setara 54%.
Indonesia tak akan mengimpor sembarang daging. Pemerintah akan mendatangkan daging berkualitas tinggi yang tak mampu diproduksi peternak domestik. “Impor daging high quality akan ditujukan khusus untuk Industri Horeka (Hotel Restoran dan Katering) kelas mewah,” ujar Rusman.
Soal pasokan saat ini, Rusman memastikan, stok daging sapi aman. Dia mengklaim, kenaikan harga dan menghilangnya daging dari pasaran merupakan ulah beberapa pihak agar pemerintah menambah impor sapi bakalan. “Saya tak menuduh, tapi persoalan kali ini bukan karena supply dan demand,” tegas Rusman Heriawan.
sumber: k0ntan | editor: soegiyono