Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Jika Kuota Impor Sapi Bakalan Dikurangi, Peternaklah yang Untung

  • Livestock Review
  • Feb 6, 2013
  • 2 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Pengurangan impor sapi bakalan menguntungkan peternak karena harga sapi potong meningkat dan membuat peternak bergairah untuk meningkatkan populasi ternaknya. Langkah pemerintah mengurangi impor sapi bakalan sudah tepat dalam rangka menggairahkan usaha ternak sapi di Indonesia sehingga populasi meningkat mencapai angka yang mendukung swasembada daging tahun 2014.Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi impor sapi bakalan pada 2013 hanya 288.000 ekor yang akan dibagi habis untuk 24 perusahaan penggemukan baik skala besar maupun kecil, padahal pada 2009 total impor sapi bakalan mencapai 765.000 ekor.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, populasi sapi Indonesia bisa berkembang karena usaha itu cukup prospektif, terbukti saat ini tumbuh usaha penggemukan sapi yang sejumlah daerah termasuk yang didorong melalui Program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sejak 2011.

“Kelompok tani kita berikan sapi lalu mereka mengolah kotoran sapi menjadi kompos dan terbukti ada kelompok yang mampu mengembangkan usaha produksi kotoran dan urine sapi menjadi usaha utama sementara penggemukannya menjadi sampingan,” katanya.

Ia mencontohkan Kelompok Tani Ternak “Global Lestari” yang dipimpin Jefri (35) mampu meraih pendapatan sehari dari penjualan kotoran dan urine sapi mencapai Rp22.000 per ekor, sementara pembelian pakan hanya Rp7.000 per ekor.

“Dia juga mampu menggunakan probiotik di pakan hingga pertumbuhan bobot badan sapi mencapai satu kilogram per hari. Pendapatan harian peternak dari jual kotoran dan tabungannya dari penggemukan sapi,” ungkapnya.

Mentan mengungkapkan, populasi sapi di daerah-daerah “kantong sapi” mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB dan NTT mengalami pertumbuhan cukup baik, bahkan di Papua, populasi sapi mengalami pertumbuhan di atas tujuh persen.

“Populasi cukup, hanya saja sebarannya tidak merata dan demikian juga kebutuhan daging di Jawa lebih tinggi karena jumlah penduduk lebih banyak,” katanya.

Karena itu, Mentan mengatakan, saat ini tengah dipikirkan untuk dibangun Rumah Potong Hewan (RPH) di daerah “kantong sapi” seperti NTT, NTB dan Papua, kemudian dagingnya yang akan dikirim ke Pulau Jawa.

Sebelumnya Mentan juga mengunjungi UPPO di Desa Salit, Kecamatan Kajen, dan Desa Purwodadi, Kecamatan Sragi Kedua UPPO itu juga mampu meningkatkan populasi sapi sekaligus membuat berbagai pupuk organik baik kompos maupun pupuk cair.

Rata-rata harga kompos di UPPO berkisar antara Rp600 sampai Rp750 per kilogram yang diserap petani setempat.

sumber: k0ntan | editor: soegiyono 

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

2013 ini, Konsumsi Daging Ayam Bakal Naik 15.79%

  • Livestock Review
  • Feb 5, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Virus Flu Burung H5N1 Clade 2.32. Sudah Dapat Dijinakkan

  • Livestock Review
  • Feb 7, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.