Livestockreview.com, Referensi. Untuk mengantisipasi kesulitan pemberian hijauan pakan ternak (HMT), peternak bisa memanfaatkan jerami fermentasi. Pemanfaatan pakan jerami fermentasi ditujukan untuk membantu peternak yang kesulitan mendapatkan pakan hijauan, terutama di saat musim kemarau. Selain itu, cara ini juga sekaligus untuk memanfaatkan limbah jerami yang melimpah saat musim panen padi tiba. Pemanfaatan sumber pakan di sekitar kita memang harus menggunakan ilmu dan teknologi, yang harus diketahui secara luas oleh para peternak.
Dengan cara ini, peternak tidak lagi perlu mengalokasikan waktunya lagi untuk mencari rumput, dan bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja lainnya. Pembuatan pakan fermentasi dapat dilakukan dengan cara cukup sederhana. Mencampur jerami kering dengan polar perbandingan 10:2, serta ditambahkan air secukupnya.
Campuran jerami dan polar itu dimasukkan ke dalam tabung untuk dilakukan fermentasi selama satu minggu. Pakan sapi ini siap dipanen, ditandai dengan aroma yang harum dan tekstur tidak berubah.
Teknik lain secara detail pembuatan fermentasi pakan, dapat di-klik di sini.
Pakan jerami fermentasi dapat mempercepat penyerapan sari makanan dalam tubuh sapi. Sapi membutuhkan waktu fermentasi terhadap seluruh makanan yang ditampung di dalam rumen. Justru pakan alternatif ini, fermentasi sudah dilakukan lebih dulu.
Jumlah pemberian pakan pada sapi tiap harinya minimal 10 persen dari total berat badan. Bila pakan yang diberikan kurang dari 10 persen maka akan berisiko mengganggu sistem kesehatan reproduksi sapi.
Selain dengan diolah menggunakan fermentasi jerami, pemanfaatan sumber bahan pakan bisa juga dilakukan dengan membuatnya menjadi burger pakan untuk ternak, dengan cara yang tidak terlalu rumit.
sumber: sua12a | editor: soegiyono
follow our twitter: @livestockreview