Livestockreview.com, Produk Olahan. Pemangku kebijakan di negara-negara maju menganggap bahwa anggaran untuk membeli susu yang dibagikan gratis kepada murid sekolah merupakan investasi FOOD and Agriculture Organization (FAO), badan di bawah naungan PBB, beberapa pegiat, dan perusahaan susu besar dunia menetapkan 1 Juni sebagai Hari Susu Sedunia (World Milk Day).
Tanggal itu juga ditetapkan sebagai Hari Susu Nusantara. Biasanya seremonial peringatan dilakukan antara lain dengan membagikan susu dan produk susu secara gratis, lomba foto aspek susu (dari hulu sampai hilir), pameran, dan edukasi mengenai pentingnya susu.
Terkait dengan pembagian secara gratis susu dan produk susu, khalayak yang seharusnya menerima adalah murid sekolah, masyarakat kurang gizi, dan masyarakat miskin. Pelajar dipilih karena mereka generasi yang akan datang. Beberapa negara menetapkan pembagian susu gratis untuk murid sekolah ini sebagai program nasional mereka. Pemangku kebijakan di negara-negara maju menganggap bahwa anggaran untuk membeli susu yang dibagikan gratis kepada murid sekolah merupakan investasi.
Pertanyaannya, mengapa pemerintah kita belum bisa membagikan susu secara gratis kepada aset bangsa, yaitu siswar. Jawabnya, mungkin petinggi kita masih menganggap anggaran untuk membeli susu yang nantinya dibagikan secara gratis itu sebagai biaya bukan investasi. Konsumsi susu di Indonesia pun masih rendah, 9-10 liter/ kapita/ tahun (setara 25 mililiter/ kapita/ hari), dibandingkan dengan rata-rata negara Asia yang sudah 20 liter/ kapita/ tahun.
Faktor masih rendahnya kegemaran minum susu dan kesadaran akan pemenuhan gizi bukan alasan utama, yang lebih berpengaruh adalah keterbatasan daya beli masyarakat Indonesia terhadap susu dan produk susu. Publik bisa memahami karena jumlah masyarakat miskin dan kurang gizi sekitar 30% dari total jumlah penduduk. Kelompok ini belum mampu mengonsumsi susu.
Demikian pula masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, yang jumlahnya sekitar 75 % dari total jumlah penduduk.
sumber: v priyo bintoro (suara) | editor: resi andree
follow our twitter: @livestockreview