Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Industri Susu Nasional tidak Ingin Bernasib Sama seperti Industri Kedelai

  • Livestock Review
  • Aug 6, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Usaha peternakan sapi perah rakyat yang saat ini memberi kontribusi memasok sekitar 25 persen kebutuhan susu nasional merupakan asset nasional yang tidak dapat diabaikan. Perannya tidak hanya mengurangi ketergantungana kebutuhan susu dari susu impor, tetapi telah mampu menggerakkan perekonomian di pedesaan di daerah kantong rpoduksi dengan berbagai efek ganda baik di aspek social, ekonomi, penyediaan lapangan kerja dan sebagainya.

Dalam pers release yang dikirim ke meja redaksi Livestockreview.com, Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN) Teguh Boediyana mengatakan, Letter of Intent ( LOI) yang ditandatangani pada bulan Oktober 1997 antara Pemerintah Indonesia dengan International Monetary Fund ( IMF), apabila dicermati tampaknya telah dimanfaatkan oleh suatu kepentingan yang sangat jauh dari aspek krisis moneter pada waktu itu. Hal ini diindikasi adanya butir LOI yang mengharuskan pemerintah menghapus semua ketentuan yang berkaitan dengan pengendalian impor susu, kewajiban menyerap susu segar produksi dalam negeri, dan pengendalian harga susu di dalam negeri.

Sebagai akibatnya kebijakan pengembangan dalam persusuan nasional yang tertuang dalam Inpres No. 2/1985 harus direvisi melalui Inpres No. 4/1998 di mana berbagai ketentuan yang bertujuan untuk mengembangkan persusuan nasional dan khususnya usaha peternakan sapi perah di tanah air terpaksa dihapuskan.

Implikasi dengan tekanan IMF ini adalah bahwa setelah tahun 1998 sampai saat ini produksi susu segar dalam negeri yang dihasilkan peternak sapi perah relative stagnant, dan posisi tawar peternak sapi perah melalui wadah koperasi sangat lemah. Pemerintah cenderung membiarkan peternak sapi perah harus bergelut dengan Industri Pengolahan Susu ( IPS) dan tanpa kebijakan perlindungan pada peternak sapi perah rakyat tersebut.

Belajar dari kasus komoditas kedelai di mana Pemerintah akan merevitalisasi peran Bulog (yang berarti melawan butir LOI ), maka Dewan Persusuan Nasional mendesak kepada Pemerintah untuk :

Pertama, memberlakukan kembali kebijakan ekualisasi dalam importasi susu dengan penyerapan susu segar ( kebijakan rasio susu ), dan kebijakan impor susu melalui system satu pintu.

Kedua, menaikkan bea masuk dari 5 persen menjadi sekurang-kurangnya 15 persen untuk bahan baku susu, dan Bea Masuk di atas 20 persen bagi susu olahan yang siap dikonsumsi.

Ketiga, dilakukan pengendalian harga susu terkait dengan harga susu impor dan susu segar yang diserap Industri Pengolah Susu.

Keempat, memberlakukan kembali Inpres No. 2/1985 tentang Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Persusuan Nasional.

follow our twitter: @livestockreviews

sumber: dewan persusuan nasional | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Ingin Tubuh Sehat dan Awet Muda? Makan Daging Ayam Maksimal Dua Kali Seminggu!

  • Livestock Review
  • Aug 6, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Artikel
  • Fokus Utama
  • Referensi

Waspadai penyakit Berbahaya dari Ternak dan Hewan Kesayangan

  • Livestock Review
  • Aug 7, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.