Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis

Harga Susu Dunia Melambung, Produsen Susu Lokal Naikkan Harga

  • Livestock Review
  • Feb 18, 2011
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Kenaikan harga susu internasional membuat para produsen susu mulai menaikkan harga jual produknya. Seperti dikutip Bloomberg di pertengahan minggu ini, harga susu bubuk internasional melambung tinggi dan memecahkan rekor tertingginya sejak dua setengah tahun lalu karena adanya permintaan dari China meningkat.Sementara itu, pasokan susu dunia terancam turun akibat musim kering yang melanda Selandia Baru, salah satu produsen susu terbesar dunia. Berdasarkan hasil lelang yang dipublikasikan Fonterra Cooperative Group, eksportir susu terbesar di dunia yang dikutip Bloomberg menyatakan sepanjang tahun ini harga lelang susu dunia sudah naik 20%.

Berdasarkan data Fonterra, susu bubuk untuk pengiriman Juli 2011 sudah naik 9,3%, sedangkan susu bubuk untuk pengiriman Agustus 2011 sampai Oktober 2011 naik 5,1%. Sementara itu, harga telah naik 7,9% di semua kontrak.

Kenaikan harga susu dunia ini tentu saja akan berdampak pada kenaikan harga susu kemasan di dalam negeri. Wajar saja, selama ini bahan baku susu olahan hanya 25% yang bisa dipasok dari dalam negeri. padahal, 75% dari bahan baku susu masih diimpor.

Harga jual produk naik 4%

Manajer Komunikasi Frisian Flag Anton Susanto mengatakan kenaikan harga susu bubuk internasional membuat Frisian Flag harus menaikkan harga jual produknya. “Sejak Februari ini Frisian Flag sudah menaikkan harga jual produknya sebesar 4% karena berbagai faktor baik lokal maupun global,” ujarnya.

Ia menambahkan, kenaikan harga produk yang dilakukan oleh Frisian Flag ini adalah pertama kali yang dilakukan sejak tahun lalu. Anton juga bilang, meski tren ke depan harga bahan baku susu internasional masih akan naik, tapi Frisian Flag masih belum berencana untuk kembali menaikkan harga jual produknya lebih tinggi lagi. “Sementara kita masih akan pertahankan harga jual yang sekarang sambil memantau harga susu global,” ungkapnya.

Sedangkan, PT. GarudaFood Putra Putri Jaya yang memproduksi susu merek Clevo belum berencana untuk menaikkan harga jual susu yang diproduksinya. Philipus Nugroho, Brand Manager Clevo, mengatakan kebijakan ini terkait dengan umur Clevo yang relatif masih baru di industri susu.

Clevo sendiri baru diluncurkan pada akhir tahun 2009 lalu, sehingga masih berjuang untuk mendapatkan pelanggan yang lebih besar. “Kami juga ini memiliki harga yang lebih kompetitif dengan perusahaan lain,” ujar Philipus.

Philipus mengatakan pihaknya memang sudah merasakan kenaikan harga bahan baku susu bubuk di pasaran dunia. Namun, untuk mengurangi dampaknya, Clevo menerapkan strategi efisiensi di rantai pasokan produknya, semisal di sisi transportasi dan distribusinya. “Kita memilih efisiensi biaya ketimbang menaikkan harga,” kata Philipus.

Meski begitu, Philipus menyatakan tetap akan melihat pergerakan harga bahan baku susu hingga 6 bulan ke depan. “Jika terus naik, bukan tidak mungkin kami akan mengubah harganya,” tandas Philipus.

penulis: dewi anggraini (blomberg, antara, kontan) | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Kasus Susu Formula dan Etika Bisnis Produsennya

  • Livestock Review
  • Feb 17, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis

Susu Formula dan Ancaman Bahaya di Kemudian Hari

  • Livestock Review
  • Mar 1, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • news

Big Data di Industri Perunggasan: Pengertian dan Kegunaannya

  • Jan 5, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Ini 10 Pernyataan Sikap PPSKI terhadap Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia

  • Jun 29, 2022

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.