Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama
  • news

Harga Jagung Murah, Pakan Ternak Belum Naik Walau BBM Naik

  • Livestock Review
  • Mar 20, 2012
  • 2 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Produsen pakan ternak tampaknya belum akan menaikkan harga pakan saat pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) 1 April nanti. Pasalnya, harga jagung, yang merupakan bahan baku utama pakan ternak saat ini rendah harganya.

Direktur Pemasaran PT Sinta Prima Feedmill Anang Hermanta menjelaskan, pihaknya sudah mulai berhitung mengenai dampaknya bila harga BBM subsidi dan TDL dinaikkan. Namun PT Sinta Prima sebagai salah satu produsen pakan ternak terkemuka di Indonesia belum punya rencana menaikan harga jual pakan ternak.

Menurut kalkulasinya, imbas kenaikan BBM tidak terlalu besar terhadap biaya produksi pakan ternak. Dengan demikian dampak terhadap harga jualnya juga tidak akan besar. Di industri pakan ternak, pengaruh terbesar adalah dari bahan baku jagung, yang bisa mencapai 90% dari total biaya produksi. Sisanya yang 10% adalah biaya bahan baku lain yaitu bungkil kedelai, bekatul dan biaya transportasi.

Hitungan Anang, bila harga BBM subsidi naik, harga pakan kalau toh naik, paling 1% saja. “Yang paling mencolok mempengaruhi harga pakan adalah harga bahan baku,” kata Anang.

Hal senada juga dikemukakan Desianto Budi Utomo, petinggi Charoen Pokhand Indonesia, produsen pakan ternak asal Thailand. Menurutnya, jika tarif angkutan naik, misalnya tadinya Rp 25 per kg – Rp 30 per kg menjadi Rp 100 per kg-Rp 200 per kg, masih belum memberatkan pengusaha pakan sehingga harus menaikkan harga.

Harga jagung saat ini relatif turun karena sedang panen raya. Harga jagung lokal saat ini sekitar Rp 2.500 per kg. Padahal di awal tahun lalu sekitar Rp 2.800 per kg, sehingga ada penurunan 5,4%. Di beberapa sentra jagung malah bisa di bawah Rp 2.000 per kg.

Produksi Sinta Prima saat ini 30.000 ton per bulan, dimana sekitar 15.000 ton per bulan adalah pakan unggas dan 15.000 ton lainnya pakan ikan dan udang. Namun tampaknya langkah untuk tidak menaikkan harga jual pakan ini bisa bersifat sementara saja. Soalnya, begitu panen jagung lokal usai, tidak mustahil pabrik pakan ternak akan kembali mengandalkan jagung impor yang harganya lebih mahal.

Maxdeyul Sola, Sekretaris Dewan Jagung Nasional mengatakan, saat ini pasokan jagung memang melimpah. Bulan Februari, panen jagung nasional bisa mencapai 2 juta ton. Sehingga terjadi kelebihan stok yang membuat harga jagung merosot.  follow our twitter: @livestockreview

sumber: kontan | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Topik terkait
  • ayam
  • charoen
  • comfeed
  • daging
  • DOC
  • fakultas kedokteran hewan
  • fakultas peternakan
  • feed
  • feedmill
  • inti
  • japfa
  • kampanye gizi
  • kandang
  • kemitraan ayam
  • malindo
  • pakan
  • perunggasan
  • peternak
  • peternakan
  • peternakan rakyat
  • plasma
  • pokphand
  • sapi perah
  • sapi potong
  • seminar peternakan
  • sierad
  • susu
  • telur vs rokok
  • ternak
  • unggas
Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Gangguan Reproduksi Sapi Hambat Keberhasilan Inseminasi Buatan

  • Livestock Review
  • Mar 16, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

PTPN II Siap Genjot Bisnis Sapi dan Sawit

  • Livestock Review
  • Mar 21, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.