Livestockreview.com, Kampus. Teknologi fermentasi menjadi sebuah teknologi yang mudah diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas ternak. Teknologi fermentasi pakan banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, terutama hijauan. Selain itu, fermentasi dapat berperan dalam penyimpanan atau konservasi hijauan pakan supaya dapat digunakan, di kala sulit mendapatkan pakan akibat musim kering.
Prof. Dr. Ali Agus selaku Dekan Fakultas Peternakan UGM menyampaikan hal itu dalam pembukaan kuliah online BINCANG BIOKIMIA Seri 1 dengan topik ‘The Prospect of Microbes in Feed Fermentation’ pada kamis, 27 Agustus 2020 melalui sebuah aplikasi daring.
Pembicara yang hadir pada acara tersebut yakni Prof. Dr. Zaenal Bachruddin (Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM), Prof. Dr. Yimin Chai (Japan International Research Center for Agriculture Science), dan Dr. Xuekai Wang (China Agriculture University). Kegiatan diselenggarakan oleh Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM, dengan bekerja sama dengan Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), dan Indonesia Livestock Alliance (ILA).
Yimin Cai memiliki berbagai pengalaman pemanfaatan bakteri dalam teknologi pakan fermentasi, hingga mencapai benua Afrika. Ia menjelaskan tentang pemanfaatan hijauan untuk membuat pakan fermentasi dengan penambahanan bakteri asam laktat. Pemanfaatan teknologi pakan fermentasi tidak hanya untuk menyediakan pakan bagi ternak, akan tetapi berkaitan dengan mendukung peternakan yang berkelanjutan (sustainable livestock production).
Berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan, pakan fermentasi dapat menurunkan produksi metan pada ternak ruminansia. Tentu hal tersebut akan menguntungkan karena dapat menurunkan emisi gas rumah kaca yang berdampak terhadap global warming, selain itu meningkatkan optimalisasi nutrien pakan untuk produktivitas ternak.
Adapun Zaenal Bachruddin yang memiliki banyak pengalaman dalam pengembangan pakan fermentasi dan aplikasinya pada ternak, memaparkan perihal proses fermentasi yang menjadikan kualitas pakan meningkat dan berpengaruh terhadap produktivitas ternak serta kualitas produk. Penambahan bakteri asam laktat sebagai starter fermenasi tidak hanya berupaya menurunkan pH lebih cepat, akan tetapi juga dapat mencegah bakteri pathogen yang berbahaya bagi ternak seperti E. coli.
Guru besar Fakultas Peternakan UGM itu kini telah mendapatkan bakteri Bacillus subtilis 11A yang memiliki kemampuan dalam proses fermentasi yang baik. Pemanfaatan bakteri tersebut dalam pakan fermentasi juga telah terbukti dapat menghasilkan produktivitas domba yang tinggi.
editor: listyorini | sumber: fpt ugm
follow our ig: www.instagram.com/livestockreview