Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Faktor Penentu Bisnis Pakan Ternak Indonesia

  • Livestock Review
  • Jan 8, 2013
  • 2 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Bisnis industri pakan dipengaruhi pertumbuhan GDP dunia, harga pangan dunia, konsumsi pakan/kapita, dan impor bahan baku pakan. Pertumbuhan GDP dunia berpengaruh tidak langsung terhadap industri pakan. Penurunan GDP dunia yang menurun pada tahun 2008-2009 berpengaruh terhadap peningkatan harga pangan dunia, terutama harga jagung dan
kedelai. Harga pangan dunia dari tahun 1990 hingga 2007 cukup stabil, namun karena terjadinya krisis global pada tahun 2008 mengakibatkan kenaikan harga pangan yang cukup tinggi dan dirasakan dampak hingga sekarang.

Tingginya harga jagung dan kedelai yang juga merupakan bahan baku utama pakan unggas menyebabkan tingginya harga pakan di Indonesia. Bencana kekeringan di Amerika ,  terutatam sentra produksi jagung dan kedelai sangat berpengaruh terhadap melambungnya harga bahan pakan.Berdasarkan harga jagung rata-rata di Amerika Serikat, harga jagung dari tahun 1973 hingga 2007 tidak melebihi $3.50.

Pada tahun 2008, harga jagung rata-rata di Amerika Serikat mengalami peningkatan yang tinggi, yaitu sekita $4.00-$4.50, dan hingga tahun 2011 sudah mencapai $6.00. Hal ini juga terjadi pada harga kedelai rata-rata di Amerika Serikat, harga kedelai dari tahun 1973 hingga 2007 tidak melebihi $8.00. Harga kedelai rata-rata di Amerika Serikat mulai mengalami peningkatan yang tinggi, yaitu sekitar $11.00, hingga tahun 2011 juga terus mengalami peningkatan menjadi $13.00.

Di Indonesia, sebelum harga kedelai dunia mengalami peningkatan, harga kedelai di Indonesia sudah mengalami kenaikan karena
kurangnya kedelai di pasar domestik, karena terhambatnya transportasi di Argentina.

Ketua GPMT Drh. F.X Sudirman mengatakan, konsumsi pakan yang meningkat juga menyebabnya meningkatnya kebutuhan pakan, sehingga pabrik pakan membutuhkan bahan baku pakan yang meningkat pula. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan impor bahan pakan. Jagung sebagai bahan baku pakan utama karena hampir 50% digunakan dalam formula bahan pakan unggas. Impor jagung pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.908.000 ton, sedangkan pada tahun 2009 hanya sebesar 333.936 ton.

Pada tahun 2011, impor jagung juga meningkat menjadi 3.144.000 ton dan hingga bulan Juni 2012 baru mencapai 733.254 ton. Estimasi impor jagung tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 2.000.000 ton. Hal ini karena produksi jagung lokal yang meningkat dapat mengurangi volume impor jagung.

 

follow our twitter: @livestockreview

penulis: 121k4 | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Tingkatkan Mutu Bibit Sapi

  • Livestock Review
  • Jan 7, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Pemerintah Yakin Sapi Lokal Mampu Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

  • Livestock Review
  • Jan 9, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Mempersiapkan Sarjana Peternakan sebelum Terjun ke Dunia Kerja

  • Dec 16, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Cattle Buffalo Club Fapet UNPAD Gelar Entrepreneurial Zone 2021

  • Nov 21, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.