Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • news

Dukung Program Swasembada Daging Sapi 2014, Inseminasi Buatan Saja Belum Cukup

  • Livestock Review
  • Feb 21, 2011
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita
. Salah satu cara meningkatkan produktivitas ternak lokal adalah dengan melakukan kawin silang ternak lokal dan ternak impor. Namun langkah itu tidak cukup. Sebelumnya harus dilakukan terlebih dahulu seleksi genetis secara benar, sehingga hasil kawin silang diperoleh bibit sapi yang unggul.
Di tingkat masyarakat, aktifitas kawin silang telah banyak dilakukan, misalnya dengan sapi Limousin atau Simmental -melalui teknik inseminasi buatan. Keturunan pertama hasil persilangan itu menunjukkan hasil yang positif, yakni bobot lahir yang bagus dan laju pertumbuhan tinggi. Namun yang tidak begitu jelas adalah tujuan persilangan ini untuk apa.
Apakah untuk menghasilkan final stock, atau membentuk bangsa baru. Penetapan tujuan ini sangat penting karena hal ini membawa konsekuensi pada langkah-langkah berikutnya.
Jikalau tujuannya menghasilkan final stock, maka perlu ditentukan sapi-sapi lokal betina mana yang boleh dikawinsilangkan dan sapi-sapi betina mana yang harus dikawinkan dengan pejantan lokal untuk menjaga populasi sapi lokal.
Kalau tujuannya membentuk bangsa baru, perlu dilakukan seleksi terhadap keturunan pertama (F1), keturunan kedua (F2) dan seterusnya, sesuai dengan tujuan produksi dan iklim tropis. Saat ini ada kecenderungan semua sapi lokal betina boleh dikawinsilangkan dengan sapi bangsa lain, tanpa ada pembatasan dan seleksi.Hal ini sangat membahayakan eksistensi sapi lokal kita.
Semen sapi Limousin dan Simmental yang digunakan untuk IB selama ini juga sepenuhnya berasal dari impor, karena di Indonesia belum ada usaha pengembangan peternakan sapi-sapi tersebut (pure breeder).
Kembangkan sapi lokal galur murni
Dalam hal mutu genetis, sapi lokal Indonesia belum terpetakan dengan baik. Beberapa pusat pembibitan ternak sampai saat ini belum berhasil mengembangkan galur murni yang diunggulkan, kecuali Sapi Bali tentunya.Sapi Bali telah menjadi simbol sapi lokal kebanggaan Indonesia -yang eksistensinya terancam oleh Malaysia yang telah melakukan gerilya menguras sapi Bali untuk dikembangkan di Malaysia. Pemerintah harus hati-hati dalam mencermati ‘gerilya ternak’ yang dilakukan Malaysia ini.
Program seleksi ternak sapi lokal Indonesia sudah mendesak untuk dilaksanakan, terlebih ternak-ternak lokal Indonesia memiliki potensi genetik yang sangat bagus, bahkan beberapa ternak lokal kita kemampuan genetikanya mengungguli performa genetika ternak impor.
Langkah-langkah penting untuk meningkatkan performa ternak lokal harus segera dilakukan saat ini, agar peningkatan mutu genetis bisa meningkatkan produktivitas ternak secara signifikan. Dan upaya swasembada daging sapi 2014 bisa betul-betul terwujud.
penulis: randi subekt1 | editor: soegiyono
follow our twitter: @livestockreview
Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • news

Atas Nama Undang Undang, Kode Etik Penelitian IPB tentang Susu E Sakazakii Bisa Gugur

  • Livestock Review
  • Feb 17, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • news

Menuju Produksi Biogas 10 Juta Meter Kubik pada 2014

  • Livestock Review
  • Feb 23, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • news

Big Data di Industri Perunggasan: Pengertian dan Kegunaannya

  • Jan 5, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Ini 10 Pernyataan Sikap PPSKI terhadap Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia

  • Jun 29, 2022

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.