Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

DOC Broiler pada 2013 akan Diproduksi 2,2 Milyar Ekor

  • Livestock Review
  • Nov 16, 2012
  • 2 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Bisnis pembibitan unggas di Indonesia sangat dipengaruhi oleh impor Grand Parent (GP), impor DOC PS (Day Old Chicken Parent Stock), impor HE PS, produksi DOC, dan konsumsi karkas/kg/kapita untuk ayam broiler, serta konsumsi telur/kapita untuk ayam petelur. Dalam sebuah seminar yang digelar oleh Asosiasi Obat Hewan Indonesia (Asohi) di Jakarta beberapa waktu lalu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) Krissantono menjelaskan, GP broiler merupakan ayam induk yang dipelihara dan menghasilkan PS, sedangkan PS yang dipelihara akan menghasilkan Final Stock (FS). Ia menguraikan, GP merupakan asal mula adanya ayam”. Saat ini, produksi GP masih tergantung dengan negara lain dan hal ini menjadi tantangan para breeder untuk menghasilkan GP sendiri.

Krissantono memaparkan impor GP broiler dari tahun 2009 selalu mengalami peningkatan. Tahun 2010 mengalami peningkatan 10,16% dari tahun 2009, yaitu dengan impor GP tahun 2009 sebesar 370.307 ekor dan meningkat menjadi 407.946 ekor. Tahun 2011 pun juga mengalami peningkatan yang lebih besar menjadi 33,59%, yaitu dengan impor GP pada tahun 2011 meningkat menjadi 453.005 ekor. Selain GP broiler yang diimpor, PS pun juga masih harus diimpor.

Lebih jauh ia menjelaskan, tahun 2011 impor PS broiler masih mencapai 663.305 ekor dan PS yang diproduksi mencapai 15.368.019 ekor. Pada tahun 2012, impor GP hingga bulan September 2012 mencapai 368.557 ekor. Krissantono menyatakan bahwa diprediksikan tahun 2012 impor GP broiler akan tetap meningkat, yaitu mencapai 550.000 ekor.

Impor GP dan PS pun memberi efek dalam peningkatan produksi DOC broiler di Indonesia. Krissantono memaparkan produksi DOC broiler pada tahun 2011 mencapai 1.661.644.973 ekor mengalami peningkatan 18,49% dari tahun 2010, yaitu produksi DOC broiler tahun 2010 sebesar 1.402.297.915 ekor. Tahun 2012 diestimasikan juga mengalami peningkatan sebesar 17,17% dari tahun 2011. Produksi DOC broiler tahun 2012 diestimasikan mencapai 1.946.960.514 ekor dan akan tetap mengalami kenaikan sebesar 13,17% pada tahun 2013, yaitu mencapai 2.203.502.796 ekor.

Peningkatan produksi DOC dari tahun ke tahun, juga diharapkan dapat meningkatkan konsumsi karkas nasional. Tahun 2011, konsumsi karkas mengalami peningkatan 25,88% dari tahun 2010, yaitu dengan konsumsi karkas tahun 2010 sebesar 4,99 kg/kapita/tahun menjadi 6,28 kg/kapitan/tahun pada tahun 2011. Tahun 2012 diestimasikan juga mengalami peningkatan 7,99%, yaitu dengan konsumsi karkas tahun 2012 meningkat menjadi 7,41 kg/kapita/tahun.

Konsumsi karkas pada tahun 2013 pun juga diestimasikan mengalami peningkatan 16,05% dari estimasi tahun 2012, dengan konsumsi karkas tahun 2013 diestimasikan menjadi 8,6 kg/kapita/tahun.

penulis: r1k4 | editor: soegiyono

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit, Bisakah Dukung Program Swasembada Daging 2014?

  • Livestock Review
  • Nov 14, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Permintaan Bahan Baku Pangan Pengaruhi Harga Pakan

  • Livestock Review
  • Nov 19, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.