Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Diseminasi Hasil Penelitian ke Peternak untuk Kembangkan Peternakan Ramah Lingkungan

  • Livestock Review
  • Dec 8, 2020
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Sekitar 80 persen ternak ruminansia dipelihara oleh peternak rakyat yang identik dengan pengelolaan secara tradisional. Di sisi lain, ruminansia berkontribusi dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berdampak terhadap global warming.

Sistem pencernaan ternak ruminansia yang dapat mencerna pakan hijaun menjadi energi memiliki konsekuensi dalam menghasilkan gas metan. Salah satu gas hasil fermentasi rumen yang berpotensi besar dalam menahan panas matahari di atmosfer (lebih tinggi dibandingkan CO2).

Peternakan sistem tradisional lebih banyak memberikan pakan hijauan, bahkan tanpa penambahan konsentrat pakan. di Indonesia, banyak limbah peternakan menjadi bahan pakan utama untuk ternak ruminansia. Pakan dengan kualitas rendah, yakni yang kandungan serat tinggi, namun proteinnya rendah -cenderung menyebabkan peningkatan produksi metan.

Kesadaran dan pengetahuan peternak yang masih lemah dalam manajemen peternakan menjadi faktor utama produksi gas rumah kaca dari peternakan ruminansia di Indonesia sangat tinggi. Berdasarkan laporan penelitian Nugrahaeningtyas (Sustainability, 2018), produksi gas rumah kaca di Indonesia berasal dari fermentasi rumen yang mencapai lebih dari 80 persen dan sisanya berasal dari kotoran ternak.

Isu pemanasan global menjadi prioritas yang harus sangat diperhatikan, karena berkaitan dengan perubahan iklim yang terjadi di berbagai belahan dunia. Konsep pembangunan peternakan ramah lingkungan penting untuk dilakukan. Salah satu upaya dalam pembangunan peternakan ramah lingkungan adalah manajemen pemberian pakan yang baik pada ternak.

Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM memiliki payung penelitian dalam pengembangan suplemen pakan untuk menurunkan produksi metan. Rangkaian penelitian tersebut sudah dilakukan lebih dari 10 tahun. Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Prof. Dr. Ir. Lies Mira Yusiati, SU., IPU. ASEAN Eng. memaparkan bahwa penelitian yang selama ini dilakukan banyak memanfaatkan senyawa bioaktif dalam tanaman (legume), seperti saponin, polifenol, dan tannin yang memiliki kemampuand dalam memanipulasi rumen untuk menurunkan metan.

“Indonesia kaya akan biodiversitas tanaman pakan yang mengandung senyawa aktif untuk memanipulasi rumen, sehingga produksi gas metan dapat ditekan. Akan tetapi potensi tersebut belum banyak dimanfaatkan menjadi teknologi atau suplemen pakan. Terutama oleh peternak rakyat. Oleh sebab itu, beberapa tahun ini kami berusaha memanfaatkan potensi senyawa bioaktif tersebut menjadi teknologi tepat guna supaya dapat dimanfaatkan oleh peternak,” kata Lies Mira Yusiati yang merupakan Kepala Laboratorium Biokimia Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM.

Laboratorium Biokimi Nutrisi, Fakultas Peternakan UGM melakukan pemberdayaan pada Kelompok Ternak Ayo Angon di Dusun Buyutan, Desa Ngalang, Gunungkidul untuk pengembangan peternakan ramah lingkungan. Anggota kelompok ternak diberikan pelatihan pembuatan teknologi tepat guna yang dihasilkan dari kombinasi beberapa tanaman hijauan potensial dengan kandungan senyawa bioaktif.

Teknologi yang dikembangkan dalam bentuk pelet sehingga mudah diberikan kepada ternak. Selain pelatihan pembuatan suplemen pakan, anggota kelompok ternak ini yang terdiri dari banyak pemuda juga diberikan materi terkait dampak peternakan terhadap global warming atau perubahan iklim dunia.

“Pengetahuan dan pemahaman peternak terhadap dampak peternakan yang menghasilkan gas metan dan berdampak terhadap pemanasan global menjadi dasar untuk menyadarkan para peternak untuk melakukan manajemenen peternakan yang baik, terutaman dalam pemberian pakan. Langkah awal ini menjadi starting point untuk membangun peternakan ramah lingkungan,” jelas Dr. Muhsin Al Anas yang merupakan salah satu anggota peneliti dan pelaksana program pemberdayaan.

Lies Mira Yusiati menambahkan bahwa ke depan, teknologi atau inovasi dalam menghasilkan suplemen pakan untuk memanipulasi rumen dalam upaya penurunan produksi metan akan dikembangkan berdasarkan kebutuhan atau status fisiologis dari ternak.

penulis: Muhsin Al Anas (Fakultas Peternakan UGM) | Editor: apriliawati

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Strategi Peningkatan Produksi Daging Nasional dan Program Breeding yang Spesifik untuk Sistem Produksi yang Berbeda

  • Livestock Review
  • Dec 2, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Opini

Kontroversi Permentan Nomor 03 Tahun 2019 tentang Pelayanan Jasa Medik Veteriner (Bag 1)

  • Livestock Review
  • Dec 19, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Mempersiapkan Sarjana Peternakan sebelum Terjun ke Dunia Kerja

  • Dec 16, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Cattle Buffalo Club Fapet UNPAD Gelar Entrepreneurial Zone 2021

  • Nov 21, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.