Livestockreview.com, Bisnis. Melihat kondisi bisnis unggas yang begitu menggiurkan, sejatinya harus dilihat pula adanya fluktuasi harga di pasar unggas yang tidak stabil. Misalnya ketika mendekati lebaran, harga jual memang mengalami peningkatan. Namun, disisi lain harga pakan, vaksin,vitamin juga ikut naik. Jadi peternak tidak bisa menikmati harga pasar yang baik ini, keadaan sebaliknya, setelah lebaran harga produk mengalami penurunan hampir tidak terkendalai.
Saat ini harga ayam per kg dibeberapa daerah mempu menembus Rp.15.000 per kg, meskipun demikian, Peternak belum mendapatkan keuntungan yang berarti. Dirjen Peternakan Syukur Iwantoro mengatakan, ada beberapa hal yang saat ini menjadi intens pemerintah di bidang bisnis unggas.
Salah satunya adalah rencana pemerintah Amerika Serikat yang mempermasalahkan kebijakan Indonesia terhadap industri peternakannya. Amerika menganggap Indonesia tidak fair dalam perdagangan terutama produk unggas. “pemerintah akan melakukan perbaikan baik teknis, infrastruktur maupun soal kebijakan-kebijakannya,” jelas Dirjen Peternakan.
Untuk itu, lanjut Syukur, pemerintah akan melakukan perbaikan dan pengembangan pasar, terutama penataan pasar unggas yang selama ini disinyalir masih rawan terhadap serangan flu burung. “kita akan menertibkan pasar unggas hidup, soalnya disitu rawan terhadap penyebaran flu burung. Karena kontrolnya memang susah,” tegas Syukur.
Selain itu pemerintah juga akan melakukan perbaikan terhadap rumah potong unggas yang selama ini semakin marak di daerah-daerah. Pemerintah juga mengharapkan adanya kerjasama antara Asosiasi kemudian rumah potong unggas dan juga sentra produksi. Sehingga semua pihak akan sama-sama diuntungkan.
Adanya disparitas harga antara wilayah timur dengan wilayah selatan juga menjadi pekerjaan pemerintah. Menurutnya, disparitas itu terjadi karena sampai saat ini beberapa bahan baku pakan masih diimpor dari negara lain dan barang impor tersebut masih terkonsentrasi di Jakarta. (BERSAMBUNG)
follow our twitter: @livestockreview
sumber: b15nis | editor:sugiyono