Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • news

Demo Peternak Menolak Kuota Impor Daging 98 ribu Ton

  • Livestock Review
  • Mar 24, 2011
  • One comment
  • 2 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Masyarakat Anti Daging Immpor (MADI) menggelar demontrasi besar-besaran di Jakarta pada 24 Maret untuk menolak rencana pemerintah yang akan menambah kuota impor daging sapi dari 58 ribu ton menjadi 98 ribu ton. Rencana pemerintah itulah yang antara lain diprotes aliansi peternak ini karena jika terealisasi -akan merugikan usaha peternakan rakyat.MADI merupakan elemen komunitas peternakan Indonesia, yakni Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Forum Peternak Sapi Potong Jawa TImur, Koperasi Pemotong Hewan DKI Jaya, Cattle & Buffalo Club Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, FOrum Komunikasi peternak Budidaya Sapi Potong Jawa Barat, Asosiasi Pedagang Pasar Jakarta, Asosiasi Petani Pedagang Ternak & Ikan Sumedang, Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia, serta FOrum Peternak dan Pengirim Sapi Banyumas dan Kelompok Peternak Sidoarjo-Madura.

Juru bicara MADI yakni Dayat yang juga adalah peternak Ciamis Jawa Barat dan Budi Agustomo yang adalah peternak Sidoarjo Jawa Timur dalam orasinya mengatakan, jika pemerintah bersikeras menambah kuota daging impor, daging sapi lokal tidak akan mampu bersaing di pasar domestik. “Dampak lebih buruknya, jika kondisi peredaran daging dan jerohan impor semakin tak terkendali, akan memberikan dampak penurunan motivasi dan minat peternak lokal dalam berusaha,”tandas Dayat.

Daging ilegal mendistorsi harga
MADI juga menyoroti adanya daging impor ilegal yang saat ini masih ditahan masih ditahan pemerintah di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, daging ilegal yang kini telah merembes ke pasar tradisional, semakin meningkatnya impor dagingĀ  dan jerohan tiap tahunnya yang pada 2010 lalu mencapai 120 ribu ton. Hal ini mengakibatkan harga daging sapi menjadi terdistorsi dan tentu saja harga sapi hidup di tingkat peternak menjadi anjlok.

Penambahan kuota daging impor, seru para demonstran, dalam jangka panjang akan mengancam rencana Swasembada Daging Sapi 2014. Impor daging yang tidak terkendali menyebabkan penurunan populasi sapi potong. Saat ini, untuk menekan harga daging sapi terjadi pemotongan betina produktif -karena harga sapi betina hauh lebih murah dibandingkan dengan sapi jantan. Pemotongan sapi betina semakin marak terjadi. Hal ini, terjadi karena harga sapi betina jauh lebih murah dibanding sapi jantan,” kata Dayat.

Terlalu fokus pada aspek teknis, jangan lupakan aspek harga
Demonstran lain, yakni Rochadi Tawaf menambahkan, langkah pemerintah dalam mencapai target swasembada daging sapi 2014 yang lebih memfokuskan kepada masalah teknis, yakni peningkatan populasi sapi melalui upaya peningkatan produksiĀ  atau kelahiran -sangat disayangkan. Hal ini dikarenakan aspek harga daging yang justru memberikan pengaruh kuat, justru ditekan harganya dengan cara melakukan impor.

Lima resolusi peternak
Untuk menciptakan iklim kondusif dalam membangun peternakan sapi potong nasional, sekaligus mewujudkan target pemerintah yakni swasembada daging 2014, para demonstran mengeluarkan lima resolusi, yakni:
1. Menolak tegas masuknya daging dan jerohan ilegal di seluruh wilayah Republik Indonesia
2. Pemerintah harus konsisten (tidak mencla-mencle) terhadap program importasi daging yang telah ditetapkan oleh pemerintah sendiri
3. Pelaku importir daging jerohan ilegal harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
4. Mendukung program swasembada daging sapi dan kerbau 2014 yang berpihak pada pemberdayaan peternak
5. Mengawal pelaksanaan eksekusi terhadap daging impor ilegal.

Jika ada pembaca yang ingin komunikasi lebih lanjut dengan para wakil demonstran, silakan untuk menghubungi:
Sekretariat Masyarakat Anti Daging Impor (MADI)
Teaching Farm Sapi Potong
Jl Raya Bandung-Sumedang Km 21, Jawa Barat
– Dayat HP (082118851806)
– Budi Agustono (HP 081330590800)
– ROchadi Tawaf (HP 08112223701)

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Impor Daging akan Diperketat per April 2011

  • Livestock Review
  • Mar 7, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • news

Pemerintah Perintahkan Reekspor 51 kontainer Daging Impor Ilegal

  • Livestock Review
  • Mar 29, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • news

Big Data di Industri Perunggasan: Pengertian dan Kegunaannya

  • Jan 5, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Ini 10 Pernyataan Sikap PPSKI terhadap Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia

  • Jun 29, 2022

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.