Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Kampus

Ciptakan Alat Penghitung Gas Rumah Kaca, Mahasiswa UGM Bantu Upaya Kurangi Dampak Pemanasan Global

  • Livestock Review
  • Sep 19, 2021
  • No comments
  • 13 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Karya Cipta (PKM-KC) mahasiswa dari UGM berhasil menciptakan alat berbasis IoT (Internet of Things) yang dapat menghitung gas rumah kaca yang diproduksi sektor peternakan, terutama ruminansia. Alat yang diberi nama Smart Technology in Respiration Chamber ini mampu menghitung jumlah produksi gas metan, dan dapat dipantau secara real time dengan sentuhan teknologi.

Alat ini dapat digunakan dalam mengevaluasi produksi greenhouses gases di sektor peternakan, terutama ternak ruminansia. Terobosan inovasi ini dapat memiliki peran penting dalam penelitian yang berkaitan dengan global warming.

Ketua tim, Gardika Windar Prahara yang merupakan mahasiswa Fakultas Peternakan UGM, mengatakan bahwa inovasi alat penghitung greenhouses gases untuk ternak ruminansia masih belum banyak dikembangkan di Indonesia. Selain itu, harga alat methane chamber untuk penelitian pada ternak sangat mahal dan harus didatangkan dari luar negeri.

Melihat hal tersebut, ia bersama dengan rekan timnya yaitu Auliya Muthiea Dien (Fakultas Peternakan UGM), Andie Gagas Alfrianto (Sekolah Vokasi UGM), Remarezi Rafsanjani (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM), dan Firlya Lananinggar (Fakultas Peternakan UGM), berupaya melakukan inovasi dengan menciptakan alat deteksi greenhouses gases yang dapat membantu pengembangan penelitian dalam mitigasi produksi greenhouses gases dan evaluasi manajemen peternakan serta efisien pakan.

Alat Smart Technology in Respiration Chamber yang diberi nama GAMA-Sapudi ini dapat mengukur beberapa kadar greenhouses gases seperti, karbondioksida (CO2), metan (CH4), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), dinitrogen oksida (N2O), serta suhu dan kelembaban secara real time yang didukung teknologi Internet of Things (IoT) .

“Alat penghitung gas rumah kaca yang kami buat berbasis IoT dan hasil penghitungan greenhouses gases akan terhubung dengan Dashboards Website yang telah didesain sehingga dapat diakses dan dipantau dengan mudah melalui handphone atau komputer” ujar Gardika.

Smart Technology in Respiration Chamber memanfaatkan gas keluaran ternak dan menggunakan microcontroller Arduino Nano yang dihubungkan dengan berbagai sensor untuk mendapatkan input data yang lengkap. Semua data yang didapatkan akan dikomputasi dan ditampilkan pada LCD display yang berada pada bagian luar alat untuk monitoring di tempat ataupun sebagai penampil ketika terjadi error yang tidak dapat ditampilkan secara daring dengan internet.

Selain itu, dengan memanfaatkan media daring menggunakan modul wifi ESP 8266 yang dikirim ke Dashboards Website user dan terhubung dengan internet sehingga alat dapat dipantau dan diatur dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun.

Inovasi alat Smart Technology in Respiration Chamber ini diharapkan dapat dikembangkan dalam skala besar sehingga dapat membantu pengembangan penelitian mitigasi Greenhouse Gases (GHGs) yang mendukung peternakan dengan konsep Green Livestock Farming.

Pembimbing Tim PKM UGM Dr. Muhsin Al Anas mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan GHGs dalam jumlah besar. Peternakan ruminansia seperti sapi, kerbau, domba, dan kambing menghasilkan metan dari proses fermentasi dalam rumen sebagai hasil konversi rumput menjadi sumber energi.

GAMA-Sapudi (Smart Technology in Respiration Chamber) dapat menjadi terobosan inovasi untuk meningkatkan kualitas penelitian dalam upaya mitigasi GHGs sehingga dapat mengembangkan peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (Environmental Sustainability of Livestock Production). lr/ugm

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Mahasiswa UGM Kembangkan Suplemen Pakan Rumen Undegradable Nutrient (RUN)

  • Livestock Review
  • Sep 15, 2021
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Penyediaan Hijauan Pakan untuk Keberlanjutan Budi Daya Sapi

  • Livestock Review
  • Sep 19, 2021
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Kampus

Mahasiswa UGM Kenalkan Metode Biokonversi Maggot untuk Kelola Limbah Organik Rumah Tangga

  • Sep 14, 2022
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Apakah Sah Sapi Terjangkit PMK untuk Qurban?

  • May 25, 2022
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Kemeriahan Festival MBKM 2.0 di Fakultas Peternakan UGM

  • Jan 7, 2022
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.