Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Cheil Jedang Indonesia akan Produksi 100 Juta ekor DOC di 2013

  • Livestock Review
  • Dec 26, 2012
  • No comments
  • 7 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Perusahaan perunggasan asal Korea Selatan, Cheil Jedang Indonesia (CJ Indonesia) siap untk memproduksi anak ayam usia sehari atau day old chicken (DOC) selama 2013 sebanyak 100 juta ekor atau sama dengan target produksi tahun 2012 ini. Harga jual DOC yang masih di bawah harga pokok produksi (HPP) membuat perusahaan ini mematok target produksi di angka yang sama.

CJ Indonesia saat ini menjual DOC Rp 2.000 per ekor. Harga DOC pada Agustus-November lalu sempat anjlok ke Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per ekor. Menurut Wahyu Nugroho, Marketing Manager CJ Indonesia, harga ideal DOC Rp 3.000 per ekor.

Namun demikian, CJ Indonesia masih bertahan memproduksi DOC lantaran dikompensasi sektor usaha lain yakni pakan ternak. Hingga awal Desember lalu, produksi DOC CJ Indonesia mencapai 90% dari target. Pencapaian tahun ini, menurut Wahyu, lebih tinggi 10% dari tahun lalu. Saat ini, CJ Indonesia memiliki lokasi pembibitan DOC di enam daerah, yakni di Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Lampung.

Untuk membiakkan DOC, CJ Indonesia menggunakan indukan atau parent stock (PS) milik sendiri dan dari perusahaan lain. “Persentasenya 50:50,” kata Wahyu. Setiap satu grand parent stock (GPS) dapat menghasilkan 40 ekor PS. Sedangkan satu PS dapat menghasilkan 130 ekor DOC. Tahun depan, CJ Indonesia berniat menambah kandang pembibitan DOC di Sumatra. “Kapasitasnya 50.000 ekor, dengan investasi hingga Rp 15 miliar,” kata Wahyu.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: k0ntan  | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Apakah Anda Cukup Kompeten di Bidang Ilmu Nutrisi Dan Pakan Ternak?

  • Livestock Review
  • Dec 25, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Pengawas Mutu Pakan Harus Kompeten, Kapabel, Profesional dan Berkinerja Baik

  • Livestock Review
  • Dec 27, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.