Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Bisnis Ternak Broiler, Bisnis Strategis

  • Livestock Review
  • Apr 26, 2012
  • 2 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Beternak ayam potong (broiler) di Indonesia dinilai sangat strategis. Hal ini disebabkan bisnis broiler memiliki keterkaitan ke hulu, hilir dan juga kepada bisnis supportingnya yang luar biasa, seperti penyediaan jagung, dedak, obat-obatan hewan, dan lain-lain.

Jika produk ayam broiler tertanggu, pertama-pertam peternak akan terganggu, pakan terganggu, kemudian industri perbibitan terganggu. “Petani jagung dan padi akan kesulitan,”kata Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Rachmat Pambudy dalam Sarasehan Peternak Broiler “Kesiapan Menghadapi Serbuan Ayam Impor dan Solusi Harga Ayam Broiler” yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) di Bogor baru-baru ini.

Sebagiaan penjual padi, jelas Rachmat, adalah penjual dedak, yg memang dedak hanya laku jika dijual di industri pakan ternak saja. Dengan demikian, petani padi yang rentan terhadap serbuan beras impor, akan makin terancam oleh dedak yang tidak terjual.

Bisnis broiler harus dilindungi, untuk menjadi komoditi juara di Indonesia. Dengan begitu, jelas Rachmat, Kementerian Perdagangan sebagai palang pintu utama masuknya impor produk paha ayam dan ayam utuh dari luar negeri harus bisa menahannya. Di jajaran pemerintah, masih ada saja yang berpikir bahwa langkah impor adalah menolong potensi domestik agar lebih efisien. “Padahal tidak bisa sepotong-sepotong begitu pemikirannya,” kata Rachmat.

Ia mencontohkan perunggasan Brazil yang sebenarnya industri broilernya yg tidak lebih efisien dari perunggasan di Indonesia. Bisnis perunggasan Brazil kurang lebih sama efisiennya dengan Indonesia. “Bukan close house nya yang efisien, namun harga jagungnya yang jauh lebih murah,” kata Rachmat. Produksi jagung adalah urusan petani jagung, dan bukan urusan peternak. Harga jagung Indonesia mahal, karena benih jagung mahal, sewa lahan juga mahal. Bandingkan dengan petani jagung Brazil yang bisa menggunakan traktor berbahan etanol yang murah. Jadi, “inefisiensi di luar peternak, menjadi beban peternak,”ujarnya. Juga, jalan, bank, transportasi tidak bagus, pun menjadi beban ada di peternak.

Oleh karenanya, Rachmat Pambudy mengharapkan pemerintah, utamanya Kementerian Perdagangan, Pertanian dan Perindustrian bisa bersama peternak kecil, menengah dan Besar memiliki satu langkah untuk sama-sama menghadapi serbuan impor dengan berbagai strategi yang bisa dilakukan, seperti kala Indonesia sukses menghadap chicken Leg Quarter dan Whole Chicken dari impor. Strategi besar yang bisa dilakukan untuk menghadang produk unggas impor adalah keberanian, strategi kehalalan produk yang bisa diperjuangkan di tingkat World Trade Organization (WTO), serta strategi aspek resiprokal. follow our twitter: @livestockreview

penulis: edi sunoko | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Pemusatan Penjualan Daging untuk pelaku Horeka

  • Livestock Review
  • Apr 26, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Trik Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing

  • the editor
  • Apr 27, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.