Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Tokoh

Bangkit dari Keterpurukan Bersama Ayam Lepaas II

  • Livestock Review
  • May 18, 2013
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Tokoh. Selama tinggal di Aceh, Pemilik Gerai Rumah Makan Ayam Lepaas, Suparno sudah menjadi pengungsi hingga dua kali yakni tahun 1990 dan 1998. “Pada konflik tahun 1998, saya pilih menetap di Aceh, sementara orang tua mengungsi ke Binjai, Medan. Saya bertahan karena mau kuliah,” jelas lulusan Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini.Bersama tujuh orang temannya, dia membuka usaha les privat sempoa pada tahun 2001. Dengan modal Rp 500.000 usaha itu berhasil menggaet sekitar 1.500 siswa. Namun karena berselisih dengan rekannya, Suparno lantas meninggalkan usaha les privat itu pada tahun 2003.

Suparno banting setir jadi agen asuransi. Profesi itu dilakoninya selama dua tahun. Setelah itu, Suparno mendirikan sebuah koperasi. Tahun 2004 hingga 2005 di Aceh masih berstatus darurat militer serta kondisi konflik yang mengakibatkan ekonomi Aceh terpuruk. Tapi, kondisi tersebut malah jadi berkah. “Saya memilih mendirikan koperasi simpan pinjam untuk menggerakkan ekonomi,” kata Suparno.

Tahun 2006, Suparno pun mulai menyusun segala dokumen untuk mendirikan koperasi. Ketika dokumen siap, tsunami melanda Aceh. Rencana batal karena semua warga disibukkan dengan pemulihan Aceh. Tapi tak disangka, tetap ada orang yang mau memodali Suparno sebesar Rp 2 miliar untuk mendirikan koperasi. Suparno memiliki 2.000 nasabah, namun 95% dari pinjaman nasabah tergolong kredit macet.

Meski demikian, dia tidak putus asa dan mencoba menjalankan bisnis lain. Dia pun ikut waralaba rumah makan ayam bakar dengan modal Rp 50 juta. “Usaha ini cukup berhasil. Saya coba membuka usaha serupa dengan nama sendiri. Modal yang saya siapkan Rp 500 juta untuk membangun dua rumah makan,” kenang dia.

Eh, sebelum rumah makan terwujud, uang itu lenyap gara-gara ditipu temannya. “Saya stres luar biasa, butuh enam bulan untuk bangkit,” ujarnya. Bagaimana cara dia bangkit? (BERSAMBUNG)

follow our twitter: @livestockreview

sumber: k0nt4n | editor:sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Tokoh

Bangkit dari Keterpurukan Bersama Ayam Lepaas I

  • Livestock Review
  • May 17, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Tokoh

Bangkit dari Keterpurukan Bersama Ayam Lepaas III

  • Livestock Review
  • May 19, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.