Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Ancaman di Balik Kelezatan Sate

  • Livestock Review
  • Feb 14, 2012
  • No comments
  • 3 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Sate merupakan produk kuliner warisan nenek moyang nusantara yang menggunakan bahan baku utama daging, baik daging kambing, ayam, sapi atau kadangkala dari bahan ikan. Ada banyak ragam sate khas Indonesia, seperti sate madura, sate kadang,maranggi,buntel, masih banyak lagi. Yang membedakan antara jenis sate yang satu dengan yang lain adalah dalam hal jenis daging, jenis bumbu, dan cara penyajiannya. Ahli pengolahan produk hasil peternakan dari IPB Tuti Suryati mengatakan, bahan utama sate adalah daging, biasanya daging segar yang sangat menentukan dalam hal kualitas sate yang dihidangkan.

Masalah utama pada sate adalah pada keamanan pangannya. karena menggunakan bahan utama daging yang kaya akan asam amino, maka
sate sangat rentan terkontaminasi mikroba. “Keamanan pangan sate dipengaruhi oleh adanya kontaminasi mikroba, kontaminasi fisik, dan kontaminasi kimia,jelas Tuti dalam D’Sate Festival yang digelar oleh Fakultas Peternakan IPB di Kampus Darmaga Bogor pada pertengahan Oktober lalu.

Tuti mencontohkan pada saat Pemanasan sate pada suhu moderat (70-100 oC),akan terbentuk cita rasa yang khas akibat reaksi komponen yang dikandung daging.”Jika pemanasan berlebihan, misalnya lebih dari 150 oC, akan terbentuk komponen senyawa berbahaya seperti PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon)-benzo(a)piren dan HCA (Heterosiklik Amin). Bahaya lainnya adalah senyawa 3-MCPD yang terdapat pada produk hidrolisat protein, terutama protein nabati termasuk kecap yang diproses secara hidrolisis,” jelas Tuti. Ketiga senyawa tersebut, tambahnya memiliki risiko terhadap kesehatan konsumen.

Senyawa PAH terutama benzo(a)piren sangat karsinogenik. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hasil penelitian menunjukkan korelasi yang tinggi antara konsumsi bahan makanan mengandung PAH dengan kejadian penyakit kanker. Adapun senyawa HCA senyawa mutagenik—karsinogenik, dapat mengikat DNA sehingga dapat menghasilkan kelainan seperti kanker, tumor,kerusakan degeneratif pada jaringan. Sedang senyawa 3-MCPD berefek pada infertilitas, kerusakan ginjal dan hati.

Sate yang aman
Untuk mengatasi ancaman senyawa berbahaya tersebut, Tuti menyarankan agar dalam memanggang sate, “gunakan panas secukupnya , yakni di bawah suhu 150 oC.Hindari terjadinya kegosongan saat membakar sate,” saran Tuti.Langkah lainnya yakni lakukan persiapan menggunakan bumbu yang kaya antioksidan, misalnya menggunakan bawang merah dan bawang putih.

Tuti juga menyarankan, sebaiknya saat membuat sate daging dimasak lebih dulu dengan cara dikukus, atau hindari proses pemanggangan yang memungkinkan sumber panas kontak langsung dengan daging. Caranya misalnya, “Daging dipanggang dengan cara dibungkus alumnium foil,” jelas
Tuti Suryati.red   follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Kenali Teknik Memasak Daging Kambing

  • the editor
  • Feb 14, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Sejarah Panjang Susu

  • Livestock Review
  • Feb 15, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.