Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akibat Salah Hitung, Indonesia Harus Impor Ratusan Ribu Ton Jagung

  • Livestock Review
  • May 13, 2019
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Semua berawal dari pengaturan importasi jagung beberapa tahun lalu. Tujuannya mulia, yaitu bisa memaksimalkan tanaman jagung petani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Tapi kemudian kita lihat ada hal-hal yang tidak terukur, mungkin pendataan kita kurang tersistem dengan baik, sehingga kita terlambat mengukur kekurangan saat masa paceklik. Akhirnya kita baru melakukan pencukupan kebutuhan peternak pada saat-saat akhir,” ujar Musdhalifah Machmud. Pernyataan itu disampaikan sang Deputi Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian dalam diskusi di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Pernyataan yang membuka tabir alasan di balik impor jagung hingga mencapai 280 ribu ton dari Desember 2018 hingga Januari 2019. Impor yang sampai detik ini juga belum mampu menurunkan harga jagung dan pangkat di tingkat peternak.

Situasi yang memaksa Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita diketahui menetapkan harga khusus daging dan telur ayam yang berdampak pada kenaikan harga pembelian daging dan telur ayam di tingkat peternak (farmgate).

Salinan Surat Menteri Perdagangan No. 82/M-DAG/SD/1/2019 tertanggal 29 Januari 2019 menjelaskan, harga acuan pembelian daging dan telur ayam di tingkat peternak serta harga acuan penjualan di tingkat konsumen sebagaimana diatur dalam Permendag No. 96/2018 berlaku untuk kondisi normal. Di dalam permendag tersebut, harga acuan pembelian daging dan telur ayam ras di tingkat farmgate dipatok Rp 18.000/kg (harga batas bawah) hingga Rp 20.000/kg (harga batas atas).

Adapun pemerintah memandang kenaikan harga jagung dan pakan di tingkat peternak saat ini adalah kondisi yang tidak normal sehingga perlu diterapkan harga khusus untuk menjamin ketersediaan suplai, stabilitas serta kepastian harga daging dan telur ayam hingga Maret 2019.

Untuk itu, Mendag menetapkan harga khusus pembelian daging dan telur ayam ras di tingkat farmgate seharga Rp 20.000/kg (harga batas bawah) hingga Rp 22.000/kg (harga batas atas). Sementara itu, harga khusus penjualan daging ayam ras kepada konsumen ditetapkan seharga Rp 36.000/kg dan telur ayam ras seharga Rp 25.000/kg.

Sehari sebelum Surat Menteri Perdagangan itu terbit, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membenarkan adanya tambahan impor jagung untuk pakan ternak sebanyak 150.000 ton. Dengan demikian total impor mencapai 280 ribu ton.

Darmin menjelaskan, pemerintah memutuskan membuka kembali keran impor jagung. Ini karena fakta di lapangan menunjukkan harga jagung di tingkat peternak belum turun.

“Ya, betul. Karena harganya belum turun, padahal yang diimpor sebelumnya sudah habis,” ujarnya di kantornya, Senin (28/1/2019) malam.

Sehari berselang, Darmin membantah jika pemerintah disebut mengimpor jagung berkali-kali.

“Jangan berkali-kalinya dong. Kenapa perlu? Gitu aja,” katanya.

Darmin mengatakan, selepas impor perdana sebanyak 100 ribu ton, permintaan dari peternak petelor maupun pedaging hingga pedagang masih tinggi. Di sisi lain, panen dari sentra produksi seperti Jawa Barat, juga belum ada.

“Paling-paling panennya itu Maret pertengahan. Jatim (Jawa Timur) malah April. Padahal permintaan-permintaan dari peternak kecil-menengah baik petelor atau daging itu masuk terus ke Bulog,” ujar Darmin.

“Sehingga waktu Kamis itu bahkan impor yang 30 ribu ton kemudian yang sudah jalan itu sudah habis karena permintaan lebih baik. Sehingga bulog mengatakan, panennya belum ada di Jatim. Maka kemudian hasil diskusi ini harus ditambah,” lanjutnya.

Ia menekankan, jagung impor harus masuk pada Maret 2019. Jangan sampai jagung impor mengganggu panen raya di sentra-sentra produksi. Oleh karena itu, Darmin menyebut pemerintah memberikan plafon kepada Bulog.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunggah data yang menunjukkan produktivitas jagung di tanah air meningkat. Sepanjang 2014-2018, menurut Jokowi, impor jagung telah turun tajam dari 3,6 juta ton menjadi hanya 180 ribu ton.

“Impor berkurang hampir 3,4 juta ton!” kata Jokowi.

Menurutnya, keberhasilan menurunkan impor jagung ini antara lain berkat penyuluh pertanian yang mampu membantu para petani meningkatkan hasil pertanian.

sumber: cnbc | editor: handi

Follow our Instagram & Twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Mencermati Perubahan Paradigma di Era Industri 4.0

  • Livestock Review
  • May 3, 2019
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Tokoh

Singgih Januratmoko: Sang Peternak Rakyat yang Menjadi Wakil Rakyat di DPR RI Periode 2019-2024

  • Livestock Review
  • May 16, 2019
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.