Livestockreview.com, Kampus. Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) menjalin kerja sama dalam program pengembangan usaha peternakan sapi di kawasan perkebunan kelapa sawit dalam rangka menyukseskan program nasional swasembada daging sapi dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
Guru besar Ilmu Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA mengatakan, perkebunan kelapa sawit banyak menuai kritik karena ketergantungan yang tinggi terhadap pupuk kimia sehingga kurang ramah lingkungan yang pada akhirnya turut memperburuk efek pemanasan global.
“Adanya program ini, perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan ketergantungan terhadap pupuk kimia hingga 50% karena kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk organik baik padat maupun cair,” katanya di Yogyakarta belum lama ini.
Umumnya, rumput yang tumbuh di perkebunan dibasmi dengan herbisida, namun dengan adanya ternak sapi, rumput tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pakan yang murah. Bagi masyarakat sekitar, program itu juga mampu membantu meningkatkan pendapatan. “Petani-pekebun dapat membuat kandang sederhana di pinggir perkebunan sawit sehingga program sebagai solusi yang mudah, murah dan fungsional integrasi sawit dan sapi,” katanya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perkebunan Nusantara V, Berlino Mahendra Santosa menambahkan, bahwa kerja sama itu merupakan upaya agar Perkebunan Nusantara V dapat berpartisipasi dalam program swasembada daging. Dia berharap agar kemitraan itu melembaga dan dapat menjadi profit center bagi Perkebunan Nusantara V di masa mendatang.
Penandatangan kerja sama di kampus LPP Yogyakarta dilakukan Wakil Dekan I Fakultas Peternakan UGM, Dr Ir Adiarto MSc dengan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara V (Persero), Ir Fauzi Yusuf MM. follow our twitter: @livestockreview
sumber: suara | editor: soegiyono