Livestockreview.com, Referensi. Kelangkaan daging sapi yang saat ini terjadi, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat dan daerah. Produksi daging dalam negeri belum mencukupi kebutuhan masyarakat, perlu lebih digenjot lagi. Kebutuhan daging sapi untuk memenuhi konsumsi tahun ini 484.060 ton. Jumlah tersebut baru bisa dipenuhi dari peternak domestik 399.320 ton, sisanya 84.740 ton harus impor.
Dalam jangka menengah dan panjang pemerintah perlu lebih konsisten membangun industri peternakan. Negeri ini memiliki banyak varian sapi unggul, seper- ti sapi madura, sapi bali, dan sapi aceh. Secara genetis semua mudah digemukkan dan memiliki bobot karkas tinggi. Potensi ini jika ditangani intensif dan berkelanjutan, dapat segera menutup kekurangan pasokan daging.
Mutu bibit dan pakan sangat menentukan kualitas sapi dan daging yang dihasilkan. Karena itu intervensi pemerintah dalam program pengembangan sapi rakyat harus lebih menekankan pada upaya pemenuhan bibit unggul dan pakan berkualitas. Menurut Marsetyo (2011), sistem pembibitan sapi di negara kita masih konvensional sehingga kurang optimal hasilnya.
Jarak waktu beranak (calving interval) sapi bali berkisar 15-18 bulan, calving rate sekitar 55%, tingkat kematian anak sapi 18%, dan kematian induk 2,7%. Melalui teknologi budi daya, seperti inseminasi buatan dan transfer embrio, kelemahan tersebut dapat diperbaiki.
follow our twitter: @livestockreview
sumber: h4rjul1 (su4r4) | editor: soegiyono