Livestockreview.com, Referensi. Ayam kampung atau ayam lokal Indonesia dianugerahi memiliki sifat alami, potensi genetik proporsional, dan variasi tinggi. Asal tidak mengalami intervensi perlakuan yang berlebihan dari manusia, ayam lokal memiliki daya tahan khusus terhadap serangan berbagai penyakit.
Untuk menanggulangi penyakit yang sering mengancam, para ahli penyakit unggas menyarankan agar para peternak melakukan langkah pendekatan biosekuriti dan vaksinasi. Pendekatan biosekuriti merupakan tindakan aplikatif tanpa meninggalkan prinsip-prinsipnya. Contoh pendekatan ini adalah: hindari memasukkan ayam dari pasar langsung ke lingkungan kandang tanpa melakukan tindakan karantina, hindari keluar-masuknya orang ke lingkungan kandang, biasakan mandi dan berganti pakaian kalau baru pulang dari pasar unggas aau kandang lain.
Langkah vaksinasi memiliki beberapa jenis yang harus diberikan peternak kepada unggas lokal mereka yakni: vaksinasi ND, menggunakan vaksin hidup pada umur 3-4 hari dengan tetes mata, diulang kembali pada hari ke 21 dengan air minum. Pengulangan vaksin dan jenis vaksin yang digunakan disesuaikan dengan keadaan penyakit di wilayah tersebut. Vaksinasi AI disarankan hanya untuk ayam kampung yang dipelihara intensif dan harus dilakukan “booster”. Adapun vaksinasi Gumboro diberikan jika dipandang perlu, khususnya pada wilayah yang sangat tercemar virus Gumboro.
Dalam memberikan vaksin ada baiknya para peternak memperhatikan beberapa hal, seperti Khusus untuk vaksinasi AI pada ayam kampung, hanya diperkenankan bila cakupan vaksinasi sekurang-kurangnya 75% dan dilakukan booster. Vaksinasi AI yang tidak tepat dapat menyebabkan manifestasi subklinik dan unggas berpotensi sebagai reservoir penyakit.
penulis: s3k4r | editor: soegiyono