Livestockreview.com, Referensi. Kondisi pasar susu segar di Indonesia saat ini cenderung monopolistik. Populasi penyedia susu segar di Indonesia terutama terdapat di daerah Malang, Pasuruan, dan Boyolali dimana sekitar 60% populasi terdapat di daerah tersebut. Peternak yang mengusahakan pemeliharaan sapi perah sebagian besar (70.74%) hanya memiliki 1-3 ekor sapi. Padahal, produk susu dan daging merupakan komoditi yang bernilai tinggi.
Kondisi ini disebabkan, salah satunya karena pendapatan konsumen yang belum tinggi. Konsumsi susu memang ikut dipengaruhi pendapatan konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka konsumsi akan daging dan susu pun semakin tinggi. Hal ini dikenal dengan istilah livestock revolution. Industri susu pun perlu memperhatikan beberapa isu utama dalam dairy industry diantaranya yaitu mengenai daya dukung lahan, small farm size, low productivity, dan low farm profitability.
Indonesia memang menjadi pasar yang menjanjikan untuk berbagai produk termasuk susu, dimana populasi penduduk yang tinggi terkait dengan jumlah pembelian. Pertumbuhan penduduk Indonesia memang cepat, tetapi tidak dengan pertumbuhan sapi atau industri sapi di Indonesia. Penduduk Indonesia sekitar 50% merupakan penduduk dibawah umur 30 tahun dan merupakan pasar yang potensial untuk produk susu. Tidak hanya hal itu, Indonesia juga memiliki konsumen di level middle class sebanyak 50%. Level ini tergolong level yang paling banyak melakukan konsumsi dan kebutuhan yang diperhatikan pun bukan hanya food and baverages melainkan mereka mulai memperhatikan personal care. Konsumen pada level ini pula yang dapat menjadi target untuk konsumen susu.
Pertumbuhan konsumsi susu saat ini dapat dikatakan cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan konsumsi susu berdasarkan pembagian karakteristik umur. Menurut hasil riset Nielsen Indonesia, susu pertumbuhan untuk anak usia diatas 1 tahun mengalami peningkatan sebesar 10%. Bila dibagi lebih spesifik lagi, susu untuk usia 1-3 tahun mengalami kenaikan konsumsi sebanyak 7% dan usia 3-5 tahun mengalami kenaikan 3-19% untuk jenis powder milk. Namun, untuk kategori umur dibawah 1 tahun, justru mengalami penurunan. Faktor yang mempengaruhi hal ini yaitu adanya trend untuk memberikan ASI kepada bayi bukan melalui infant milk.
Jenis powder milk saat ini tengah mengalami penurunan pembelian jika dibandingkan dengan liquid milk. Saat ini, liquid milk lebih diminati dikarenakan kemudahan untuk mengkonsumsinya. Penjualan liquid milk selalu mengalami peningkatan. Kondisi ini biasanya dimanfaatkan perusahaan untuk memproduksi kedua jenis susu, yaitu powder dan liquid.
follow our twitter: @livestockreview
penulis: lisa | editor: sitoresmi fauzi