Livestockreview.com, News. Di masa pandemi covid19 seperti yang terjadi saat ini, dalam industri pangan dan rantai pasok pangan terdapat empat isu penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku usaha. Keempat isu itu yakni konsumen melakukan berbagai upaya untuk melindungi dirinya agar imunitas tubuhnya terjaga dengan mengkonsumsi pangan yang sehat, antara lain berupa produk pangan fungsional; keamanan pangan menjadi isu yang sangat penting untuk menghindari penyebaran virus antara produsen-pengecer-konsumen; ketahanan pangan menjadi isu yang muncul juga terkait adanya lockdown milyaran orang di dalam rumah mereka; logistik terhambat, transportasi sulit, biaya tinggi; serta keberlanjutan dari sistem pangan normal baru, yang berarti pula bakal terbentuk sistem manajemen rantai pasok yang baru.
“Setiap negara harus menjamin pasokan pangan tetap mengalir dengan memprioritaskan jaminan agar semua pihak yang terlibat dalam produksi dan distribusi pangan serta produknya dapat tetap berjalan dan beraktivitas, dengan kesehatan dan keamanannya yang senantiasa terlindungi,” jelas Dr. Epi Taufik, Dosen Fakultas Peternakan IPB pada saat Pelatihan Online “Logistik Rantai Dingin pada Produk Hasil Ternak” yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) dan Fakultas Peternakan IPB melalui sebuah aplikasi daring pada 20-21 Mei 2020 lalu.
Dalam hasl isu keamanan pangan sebagai hal utama yang menjadi sorotan masyarakat di masa pandemi covid19, Epi menjelaskan bahwa produk pangan baik makanan ataupun minuman adalah produk yang memiliki kaitan langsung atau risiko terhadap kesehatan dari setiap konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut. Risiko yang melekat pada produk pangan inilah yang membedakan rantai pasok produk pangan dengan rantai pasok produk lain.
Dalam rantai pasok pangan, ia menandaskan seluruh pelaku rantai pasok memiliki tanggung jawab dan berupaya untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau pencemaran produk yang bisa mengakibatkan produk berbahaya bagi kesehatan konsumen, baik pada jangka pendek, maupun pada jangka panjang. “Dalam perkembangan rantai pasok pangan, keamanan produk tidak terbatas pada kontaminasi yang mempengaruhi kesehatan konsumen, tetapi telah meluas menjadi jaminan akan kesesuaian produk dengan spesifikasi dan kriteria produk yang ditawarkan kepada konsumen,”kata Epi.
Yang kemudian menjadi pertanyaan banyak pihak adalah, mampukah rantai pasok pangan bisa kembali normal dengan cepat setelah pandemi berakhir? Epi menyatakan, hal itu akan membutuhkan waktu lama untuk penyesuaian dan kembali normal. Di sisi lain, permintaan akan layanan produk yang bisa diantar langsung ke rumah akan semakin meningkat, sehingga industri ritel pun harus dapat menyesuaikan diri, termasuk mempertimbangkan bagaimana manajemen sistem rantai pasok baru akan berinteraksi dengan keseluruhan sistem keuangan, sementara tetap memberikan pelayanan terbaik untuk konsumennya.
editor: apriliawati | sumber: flpi
follow our ig: www.instagram.com/livestockreview