Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • news

Perubahan Iklim Sebabkan Kelangkaan Bahan Baku dan Penurunan Kualitas Pakan

  • Livestock Review
  • Dec 16, 2010
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Perubahan iklim di Indonesia yang kini mencapai rata-rata 0,4-1,2 derajad celcius memberi dampak nyata terhadap pemenuhan kebutuhan pakan pada industri peternakan unggas. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudriman mengatakan, paling tidak ada tiga hal utama efek perubahan iklim terhadap industri pakan ternak Indonesia. “Perubahan iklikm berefek nyata pada masalah ketersediaan bahan baku pakan,kualitas bahan baku,serta penyimpanan dan bahan baku pakan ternak,”jelas Sudirman dalam sebuah diskusi yang digelar Poultry Indonesia di Jakarta pada 16 Desember ini.

Akibat cuaca yang tidak menentu, terjadi keterbatasan suplai bahan baku pakan seperti jagung, kedelai, bungkil kedelai, bekatul dan gandum. Hal ini disebabkan banyak petani di berbagai belahan dunia yang gagal panen.

“Pengaruh nyata ada pada harganya yang membumbung. Terlebih pada saat bukan musim panen. Tahun ini ini misalnya, bekatul harganya Rp 800 per kg saat panen, namun saat tidak panen harganya Rp 2200 Kini.”

Dalam hal kualitas bahan baku pakan, iklim yang menyebabkan suhu panas dan dingin yang berfluktuasi secara ektreem, menyebabkan penurunan kualitas bahan baku pakan. Kontaminasi virus, bakteri dan jamur semakin besar pun semakin besar. Demikian juga cacat fisik dan umur bahan baku yang makin pendek. Bahan baku pakan utama yang harus ada adalah jagung. Perubahan iklim berakibat nyata pada penanaman jagung oleh petani di Lampung. “Jagung dari lampung adalah yang paling buruk kualitasnya, dengan kadar air saat dipanen 50%,” kata Sudirman.

Perubahan iklim juga berakibat buruk pada masalah penyimpanan dan transportasi. Dulu, ketika jagung disimpan di silo, sudah aman. “Kini, kita harus ekstra hati-hati. Harus selalu mengontrol suhu di dalam, tengah, pinggir. Karena jika tidak dikontrol, akan sangat berbahaya jika ada gangguan kualitas di bagian dalam silo tersebut. Demikian juga dengan masalah transportasi. Transpotasi bahan baku pakan dari sentra pertanian dulu tidak masalah. “Kini karena ada banjir, curah jujan tinggi dan jalan rusak menjadi biaya tinggi untuk transportasi ini,” tandas Sudirman.

penulis: durianto | editor: sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • news

Pengurus ISPI Periode 2010-2014 Resmi Dilantik

  • Livestock Review
  • Nov 22, 2010
Baca selengkapnya...
Next Article
  • news

Hati-hati dengan Telur yang Tercemar Dioksin

  • Livestock Review
  • Jan 8, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak

  • Sep 28, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura

  • Sep 17, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu

  • Jul 6, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

AINI Diharapkan Peran Aktifnya dalam Pembangunan Pakan Nasional

  • Jun 12, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.