Livestockreview.com, berita. Selama ini, produk hasil peternakan, yakni susu dipandang sebagai satu asupan penting bagi anak – karena ia memiliki kandungan gizi yang tinggi dan lengkap. Beragam cara pun dilakukan ayah bunda demi mencapai tujuan itu. Cara paling gampang ialah memberikan asupan makanan dan minuman bergizi tinggi supaya si buah hati tumbuh sehat, termasuk pula memberi susu formula.Peluang inilah yang digarap secara serius oleh para produsen susu di Tanah Air.
Kebutuhan akan susu ini menjadi alasan produsen susu instan meluncurkan produk baru untuk anak-anak. Sebagai contoh, PT Mead Johnson Indonesia, belum lama ini merilis tiga produk baru susu formula, yakni Sustagen Junior 1+, Sustagen Kid 3+, dan Sustagen School 6+.
Persaingan di bisnis susu formula ini sejatinya amat ketat. Selain banyak pemain, produk susu instan juga seabrek. Masing-masing produk menawarkan keunggulan kandungan dan manfaat.
Oleh sebab itu, para produsen susu instan harus memasang strategi pemasaran paling jitu demi memenangi persaingan. Cara tradisional menancapkan kuku di pasar adalah beriklan di media massa. Cara lain memikat konsumen ialah melalui program promosi langsung. Promo ini bertujuan mengenalkan produk kepada konsumen. Pengemasan program itu beraneka rupa.
Pada semester I 2010 misalnya, Mead Johnson menggelar program edutainmen yang bernama Sustagen 100% Day di Cilandak Town Square (Citos). “Kami berencana menggelar program serupa di Mal Kelapa Gading akhir Juli nanti, di Tunjungan Plaza, Surabaya dan Plaza Medan Fair, awal Juli nanti,” kata Asianti Sukendar, Direktur Pemasaran Mead Johnson Indonesia.
Mirip dengan program Mead Johnson, PT Sari Husada juga menggelar arena permainan bagi anak-anak bernama Dunia Pusat Riset Inovasi Nutrisi (Presinutri) pada awal tahun ini. Sari Husada menggelar program ini di tiga kota: Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya. Menurut Anita Puspa Dewi Wibowo, Senior Brand Manager SGM Sari Husada, program ini untuk memasarkan susu formula merek SGM Eksplor 3, SGM Aktif 4, dan SGM Presinutri.
Berbagai upaya promosi kreatif
Arena permainan merupakan upaya promosi kreatif dari kedua produsen susu ingin mengenalkan keunggulan produk mereka. Agar menarik, model promosi ini dikemas dalam permainan.
Mead Johnson menyiapkan arena permainan sedemikian rupa sehingga anak-anak bisa belajar mengenal makanan dan kandungannya. Ada beberapa jenis permainan di sini, seperti giant scale, yaitu permainan untuk menghitung berat badan anak serta membandingkan dengan standar gizi sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG).
Ada lagi permainan shopping mama. Di permainan ini si anak mengajak ibunya berbelanja dan membeli makanan sehat.
Permainan lainnya vitamine hunt, yakni tebak-tebakan nama buah-buahan sambil memberi informasi kandungan vitamin setiap buah. Ada juga permainan protein dive. Di sini, sembari berenang di kolam bola, anak akan mengambil ikan dan diberi tahu kandungan proteinnya.
Mead Johnson berharap sarana permainan ini lebih merekatkan keharmonisan hubungan orangtua dan anak. Misalnya, ada permainan sustagen block, magic world, dan area love tree. Yang terakhir ini adalah tempat untuk foto-foto.
Capai bermain dan ingin yang lebih bermanfaat, Mead Johnson juga menyediakan ruang konsultasi gratis seputar perkembangan dan persoalan gizi anak. “Konsep program ini memang untuk mengenalkan produk terbaru kami, sambil memberi inspirasi kepada para ibu dalam memberikan 100% nutrisi, 100% kasih sayang, dan 100% good social value,” kata Asianti.
Tak ada makan siang gratis
Memang tidak ada yang namanya makan siang gratis. Agar bisa masuk ke arena Sustagen 100% Day, para orangtua harus membeli produk Sustagen lebih dahulu. Kalau membeli satu kotak atau kaleng susu, pengunjung cuma bisa menikmati fasilitas di empat arena permainan. Apabila membeli tiga kotak atau lebih lebih, silakan menikmati seluruh wahana permainan.
Mead Johnson tidak membawa sendiri produk susu dari pabrik, melainkan mengambil pasokan dari dari toko ritel terdekat. Seperti saat menggelar promo di Citos selama tiga hari, seluruh produk susu Sustagen dipasok dari Foodmart, supermarket milik Matahari Department Store yang ada di mal itu.
Hasilnya lumayan. Selain merek lebih dikenal, “Selama tiga hari di Citos, penjualan kami mencapai Rp 100 juta,” imbuh Senior Brand Manager Sustagen, Pira Sonda.
Mead Johnson berharap lewat program Sustagen 100% Day ini produk-produknya semakin akrab bagi konsumen. Dari serangkaian program di beberapa kota tersebut, Mead Johnson menargetkan bisa menjaring 7.000 keluarga.
Mead Johnson berencana menggelar program serupa namun dengan area permainan yang lebih sempit. Lokasi yang diincar adalah pasar modern, seperti Carrefour, Giant, atau Hypermart.
Sari Husada membagi fasilitas permainan berdasarkan usia. Anak usia satu tahun sampai tiga tahun disediakan area permainan yang lebih condong untuk perkembangan fisik dan motorik, seperti permainan petualangan lorong, angkat beban, helm pintar, permainan sinar X, serta petualangan makanan.
Arena permainan bagi anak usia tiga tahun–enam tahun lebih mengarah ke permainan yang lebih mengasah kecerdasan otak, entah itu berupa permainan petualangan atau sekadar kuis dan permainan bola.
Sama halnya Sustagen, untuk bisa mencoba wahana permainan ini, pengunjung harus membeli produk susu SGM. “Kami menilai program pengenalan ini cukup berhasil,” kata Anita.
Untuk mengenalkan lebih dekat produk SGM ke pasar, Sari Husada melakukan promosi lanjutan dengan tempat yang bukan di pasar modern, melainkan di puskesmas beberapa kota.
Saat ini, Sari Husada sedang menyiapkan mobi presinutri, yakni sebuah miniatur wahana permainan Presinutri SGM dalam bentuk mobil keliling. Nantinya, mobi presnutri akan mendarat di setiap puskesmas tujuan. “Ajang ini sekaligus sebagai tempat untuk mengenalkan produk terbaru kami,” ungkap Anita.
Strategi Nestle
Lain Mead Johnson dan Sari Husada, lain lagi cara PT Nestle Indonesia. Produsen susu merek Dancow ini memiliki cara tersendiri untuk memasarkan produknya secara langsung, yakni mendatangi sejumlah pos pelayanan terpadu alias posyandu. Di situ, perusahaan asal Swiss ini mengenalkan Dancow Batita. “Kami sudah roadshow ke beberapa posyandu,” kata Brata Hardjosubroto, juru bicara Nestle Indonesia.
Di posyandu, Nestle Indonesia memberi informasi seputar kesehatan ibu dan anak yang dikaitkan dengan kandungan gizi susu. “Program ini rutin dilakukan supaya brand kami makin kuat,” kata Brata.
Menurut Brata, sebetulnya Nestle tidak menghadapi kendala dalam pemasaran Dancow Batita. Merek ini sudah dikenal luas masyarakat. Selain itu, Nestle juga memiliki jaringan pemasaran luas, termasuk ke pasar tradisional. “Produk kami umumnya sangat kompetitif di pasar,” katanya.
PT Frisian Flag Indonesia juga memiliki cara promosi yang unik. Untuk mempromosikan produk susu anak andalannya, yakni Frisian Flag 1,2,3 dan Frisian Flag 4,5,6, perusahaan asal Belanda ini akan menggelar konsultasi psikologi perkembangan anak lewat telapak tangan.
Program ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2010 dan dilakukan di beberapa kota besar. Agar bisa ikut menikmati fasilitas konsultasi, setiap orang harus membeli paket produk Frisian Flag senilai Rp 150.000.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Frisian Flag Indonesia Hendro H. Poe-djono yakin program ini bakal menarik perhatian masyarakat. Apalagi Frisian Flag sudah melakukan ujicoba awal April lalu di Carrefour, Lebak Bulus. “Acara yang berlangsung cuma dua hari itu mampu menjaring 1.200 ibu-ibu dan anaknya untuk melakukan konsultasi telapak tangan,” katanya.
Hendro mengklaim bahwa banyak ibu-ibu kepincut dengan program ini. Sebab, para orangtua bisa mengetahui bakat dan perkembangan anak lewat telapak tangan.
Pengamat pemasaran dari Universitas Indonesia Adi Zakaria Afiff menilai, program promosi langsung tersebut tak langsung menarik minat orang membeli produk susu. Umumnya, orangtua punya merek fanatik produk susu. ktn/ind