Livestockreview.com, Bisnis. Pemerintah Provinsi Bali melalui program sistem pertanian terintegrasi (SIMANTRI) bidang peternakan akan fokus pada upaya penggemukan sapi di masing-masing gabungan kelompok tani yang dibentuk. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan, akan merancang penyaluran program simantri dengan pola penggemukan sapi. “Kami akan merancang dalam program simantri ini tidak saja penyaluran dengan pemeliharaan sapi, tetapi pola pengembangan pengemukan sapi bali,” kata Mangku Pastika di Desa Landih, Kabupaten Bangli, Bali, belum lama ini.
Pastika mengatakan, saat ini program yang dimulai sejak 2009 hingga 2011 sudah ada kelompok sebanyak 200 unit yang tersebar di kabupaten/kota di Bali. “Dengan pola tersebut secara berlahan-lahan warga masyarakat dapat diberdayakan dan melakukan ekonomi kreatif menuju kesejahteraannya,” ucapnya.
Pastika menjelaskan, pemikiran untuk melakukan program penggemukan sapi yang nantinya akan disalurkan kepada kelompok tersebut, diharapkan akan mempercepat perputaran ekonomi, termasuk juga meningkatkan pertumbuhan sapi bali. “Diharapkan kebutuhan sapi potong akan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pasar dan memenuhi kuota yang kita rancang,” katanya.
Pihaknya baru-baru ini kembali mengucurkan dana bantuan sosial (Bansos) sebesar Rp20 miliar untuk menambah 100 unit simantri, sehingga total dana yang telah dikucurkan pada 2011 sebesar Rp40 miliar. “Dana tersebut diarahkan untuk mendukung berbagai kegiatan program pengembangan pertanian dalam arti luas secara terintegrasi,” katanya.
Pastika lebih jauh memaparkan, kucuran dana tersebut antara lain diarahkan untuk pengembangan tanaman pangan sebesar Rp 1,18 miliar, sektor peternakan Rp 17,82 miliar, sektor perkebunan Rp 531,08 juta dan sektor perikanan Rp 460,8 juta.
Simantri terbukti dapat membangun semangat kegotongroyongan di tengah kehidupan warga masyarakat. “Simantri selain dapat meningkatkan pendapatan petani, sekaligus juga menjadikan para petani sadar akan kebersamaan dan hidup gotong royong,” ucapnya, sembari menambahkan, Simantri sebagai sebuah program yang mengintegrasikan bidang peternakan dan pertanian, tidak berhenti pada kelompok pemelihara sapi, pengolah kotoran ternak dan lahan saja, tetapi harus terus terbangun semangat gotong royong. “Dengan semangat gotong royong ini, ke depan diharapkan semakin banyak generasi muda yang mau menjadi petani,” kata Mangku Pastika. follow our twitter: @livestockreview
sumber: antara | editor: soegiyono