Livestockreview.com, Berita. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso mengatakan, berdasar hasil sensus ternak yang baru saja dilakukan BPS, jumlah ternak yang telah dicacah akan terus bertambah karena masih ada ternak yang harus didata termasuk ternak dari perusahaan baik yang berbadan hukum maupun non badan hukum, ternak di perkebunan sawit, perkebunan kakao, pondok pesantren dan sekolah peternakan.
Prabowo menjelaskan dengan asumsi konsumsi daging sapi nasional sekitar 1,76 kilogram per kapita per tahun dan jumlah penduduk sebesar 240 juta jiwa, maka kebutuhan sapi potong hanya sekitar 2,3 juta ekor saja. “Hitungan ini diambil dengan asumsi rata-rata satu ekor sapi setara dengan 160 kg daging,” katanya.
Dengan hasil ini, Prabowo optimis pasokan ternak sapi di dalam negeri masih mencukupi kebutuhan nasional. Apalagi, “Jumlah sapi yang masih sisa belasan juta ekor akan terus bertambah karena melahirkan secara alami dan adanya inseminasi buatan,” ungkapnya.
Ketua Umum PPSKI Teguh Budiyana mengatakan, populasi ternak sapi yang cukup besar sudah menjadi modal utama bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging sapinya secara mandiri. Dengan potensi sapi potong sekitar 14 juta ekor, Teguh optimis swasembada daging tahun 2014 bisa tercapai. “Tahun 2014 nanti sekitar 90% dari total kebutuhan daging nasional harapannya bisa dipenuhi dari dalam negeri,” katanya.
Sebagai informasi, rata-rata konsumsi daging sapi nasional per tahun sekitar 450.000 ton. Selama ini, kebutuhan daging sapi di dalam negeri masih ditambal dengan daging sapi impor dan impor sapi bakalan. Tahun ini, Kementerian Pertanian mematok kuota impor daging sapi sebanyak 72.000 ton dan impor sapi bakalan sebanyak 600.000 ekor. follow our twitter: @livestockreview
sumber: kontan | editor: soegiyono