Livestockreview.com,Produk Olahan. Saat ini di beberapa pasar swalayan mulai banyak menjual daging yang diperoleh dari sapi impor yang digemukkan di dalam negeri (fattening). Untuk harga, memang lebih murah di bandingkan daging sapi lokal. Masalahnya, masyarakat acap kurang awas sehingga kurang pandai membedakan jenis-jenis daging ini. Salah satunya karena tampilan yang nyaris serupa. Berbeda dengan hewan ternak kecil seperti unggas, malah lebih mudah dibedakan karena jenis dagingnya sangat berbeda.
Nah, jangan segan bertanya kepada butcher di counter daging. Biasanya, informasi yang diberikan cukup membantu.Anda pun bisa meminta langsung daging dipotong sesuai kebutuhan. Untuk mengetahui daging yang disembelih secara legal alias dipotong dengan tata cara pemotongan sesuai syariat Islam, biasanya ia ditandai dengan cap berwarna ungu yang berasal dari Dinas Peternakan setempat.
Jadi, jangan terjebak dengan harga murah. Lebih baik mengeluarkan uang lebih banyak asalkan dagingnya berkualitas. Oleh karena itu, belilah daging di tempat-tempat yang resmi.
Sementara, di pasar tradisional biasanya penjual daging sapi terpisah dengan daging babi. Meski dijual dalam rak terpisah tidak ada jaminan pemisahan juga dilakukan pada ruang pendingin dan pengunaan peralatan. Maka, jangan segan untuk bertanya kepada pihak swalayan tentang asal daging dan ada atau tidaknya serifikat halal.
Biasanya daging sapi yang baik memiliki ciri-ciri fisik yang mengilap, berwarna cerah (merah) atau tidak pucat, tidak berbau asam atau busuk. Saat dipegang daging juga akan terasa basah, namun tidak lengket di tangan, elastis dan tidak lembek. Dan belilah daging yang digantung untuk menghindari daging sapi gelondongan.
follow our twitter: @livestockreview
penulis: ugroseno | editor: sugiyono