Livestockreview.com, Berita. Jumlah dokter hewan di Indonesia masih kurang. Saat ini jumlahnya hanya 14.000 orang, sementara jumlah populasi ternak sekitar 28 juta. Artinya, setiap dokter harus melayani 2.000 ekor hewan, padahal idealnya satu dokter hanya merawat 70 ekor hewan. Maka, tahun akademik 2010/2011 ini, Universitas Hasanuddin pun membuka Program Studi Kedokteran Hewan yang berada di bawah Fakultas Kedokteran. Ini adalah lembaga pendidikan kedokteran hewan ke-7 di Indonesia dan untuk pertama di kawasan timur.Kepala Hubungan Masyarakat Universitas Hasanuddin, M Dahlan Abubakar mengatakan penerimaan mahasiswa kedokteran hewan ini akan dilakukan setelah pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), 17 Juli mendatang. “Kemungkinan akan dibuka satu kelas, sekitar 40 mahasiswa,” katanya.
Adapun sistem pembelajaran berpusat pada mahasiswa melalui kurikulum berbasis kompetensi. Guru Besar, Profesor Lucia Muslimin, yang terlibat dalam pembukaan kedokteran hewan, berharap program studi ini mampu membantu meningkatkan kualitas kesehatan hewan dan zoonosis, pengembangan riset ilmu dan teknologi medis kehewanan, serta memperbesar peran alumni Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam pengembangan Ipteks Medis One World One Health.
“Dengan meningkatnya penelitian dalam bidang medis kehewanan, bisa menanggulangi masalah-masalah kesehatan ternak,” kata Lucia.
Menurutnya, jumlah dokter hewan masih kurang, saat ini jumlahnya hanya 14.000 orang, sementara jumlah populasi ternak sekitar 28 juta. Artinya, setiap dokter harus melayani 2.000 ekor hewan, padahal idelanya satu dokter hanya merawat 70 ekor hewan. as/tn