Livestockreview.com, Referensi. Langkah pemerintah yang patut disesalkan saat ini adalah kebijakan untuk terus menerus melakukan impor daging sapi beku untuk menstabilkan harga di pasar hingga Desember 2013 ini. Proyek importasi tersebut tidak memberikan nilai tambah bagi peternak dalam negeri, malah sebaliknya: memperkaya peternak luar negeri.
Di samping itu, importasi daging sapi beku tersebut hanya akan menguras cadangan devisa negara dan tidak memberikan nilai tambah bagi peternak lokal ataupun industri yang ada di sekelilingnya.
Begitu juga dengan impor sapi potong. Tidak ada nilai tambah sedikitpun, kecuali kegiatan pemotongan hewannya saja. Serupa juga dengan importasi daging sapi bakalan yang hanya bisa memberi nilai tambah berupa proses penggemukannya saja.
Yang paling bagus adalah impor sapi betina produktif, untuk tujuan dibudidayakan. Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah melakukan impor sapi betina produktif ini, namun ternyata kurang bagus. Terdapat kasus berupa sapi betina tersebut hanya mampu melahirkan sekali lantas mandul. Idealnya, sapi betina produktif tersebut bisa melahirkan sampai 5-6 kali. Jelas sekali, ada kesengajaan dari Kementerian Pertanian Australia yang enggan memberi sapi yang bagus-bagus. Mereka lebih suka Indonesia mengimpor daging saja, sehingga nilai tambah bisnis ada di Australia.
sumber: k0mp4s | editor: soeparno