Livestockreview.com, Bisnis. Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar (Pinsar), pada tanggal 24 Agustus lalu, harga DOC broiler masih sekitar Rp 2.500 per ekor. Namun pada tanggal 28 Agustus, harga DOC menjadi Rp 4.000 per ekor. Dan pada 4 September harga ayam DOC sudah mencapai Rp 6.250 per ekor.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Peternak Unggas Indonesia.Hartono, penyebab utama kenaikan harga DOC karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Hal itu berimbas kepada biaya produksi seperti biaya pakan. Penyebab lainnya adalah penurunan suplai DOC yang mencapai 20% karena perkiraan pasar tidak terlalu ramai. Akibatnya, suplai DOC lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
“Harga DOC kelihatannya tergantung situasi dollar terhadap rupiah,” kata Hartono. Jika rupiah terus melemah, ia memperkirakan harga DOC akan tetap tinggi sampai akhir tahun.
Namun harga DOC ayam petelur dan ayam jantan relatif tetap, masing-masing Rp 5.000 per ekor dan Rp 1.250 per ekor. “Karena itu kontraknya long term 2-3 minggu jadi harganya relatif landai,” kata Hartono.
Don P Utoyo, Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) menilai kenaikan harga DOC sebagai imbas dari nilai tukar. Selain harga pakan yang mengalami kenaikan 15% sampai 20%, pembelian bibit induk DOC juga menggunakan dollar. Konsekuensinya biaya produksi naik. Sebelumnya biaya produksi DOC mencapai Rp 3.800 per ekor, kini biaya produksi naik menjadi Rp 4.200 per ekor.
sumber: kont4n | editor: soeparno