Livestockreview.com, Kampus. Sebuah tim Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Peternakan, Kementerian Pertanian, melakukan identifikasi penanggulangan penyakit ternak sapi perah dan sapi potong di daerah sekitar lereng Merapi di tiga Kabupaten Sleman, Yogyakarta, serta Klaten dan Magelang, Jawa Tengah.
Tiap kabupaten akan diambil 200 sampel ternak untuk mengetahui sebaran penyakit ternak pasca erupsi Merapi. Ketua Tim Prof Dr Ida Tjahajati MP mengatakan, para peneliti akan melakukan pengobatan ternak warga lereng Merapi sekaligus mengambil sampel darah, susu, dan feses untuk memastikan jenis penyakit yang menyebar di kandang sapi peternak warga lereng Merapi.
“Kami ingin mendapat satu gambaran pola penyakit dan persoalan di masyarakat petani peternak sehingga bisa ditindaklanjuti dan solusi apa kedepan yang bisa dilakukan,” katanya di sela-sela pemeriksaan hewan ternak di Dusun Singlar, Glagahharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Selain mengambil sampel, puluhan dokter hewan FKH UGM juga dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan hewan ternak gratis. Bahkan pihaknya juga melakukan pendampingan dan penyuluhan dalam manajemen kesehatan kandang ternak. “Tidak hanya dari aspek kesehatan saja yang kita bantu tapi juga terkait manajemen pakan dan perkandangan,” kata guru besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM itu.
Pasca erupsi Merapi, katanya, persoalan kesehatan ternak yang dihadapi oleh warga yang tinggal di sekitar lereng Merapi hampir sama yakni penurunan respon imun ternak, infeksi penyakit mastitis dan cacingan. “Paling rawan adalah penurunan
respon imun ini dan penyakit mastitis yang menyebabkan menurunnya produksi susu,” katanya.
Penanggulangan penyakit hewan ternak di lereng Merapi, menurutnya, diharapkan untuk mempertahankan daerah lereng Merapi sebagai basis potensial usaha peternakan sapi perah.
“Tidak semua wilayah potensi peternakan. Tapi kebanyakan penduduk di daerah berprofesi sebagai petani peternak. Kita akan tetap mempertahankan sebagai daerah basis peternakan sapi. Karena wilayahnya sangat mendukung,” ujarnya.
sumber: su4ra | editor: soegiyono