Livestockreview.com, Bisnis. Perusahaan pembibit ayam yang menyuplai Jawa Tengah harus memangkas 30 persen dari total produksi per minggu. HAl itu dilakukan sesuai dengan surat edaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian tentang pengurangan day old chicken (doc) broiler.
Salah satu perusahaan yang melakukan itu yakni PT Dinamika Megatama Citra (DMC), yang lokasi pabriknya berada di Desa Sumokembangsri, Balongbendo, yang memusnahkan 33.561 butir telur tetas. ’’Ini hari ketiga pengurangan,’’ ujar Manajer Produksi PT DMC Rahman Jaya kepada wartawan (9/7).
Nilai jual ayam hidup di tingkat peternak sempat merosot hingga Rp 6.000 per kilogram pada pertengahan Juni. Padahal, harga pasar ayam potong bisa mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Artinya, ada disparitas harga antara peternak dan pedagang eceran.
Kegiatan pemusnahan disaksikan langsung oleh perwakilan Ditjen PKH. Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jatim serta Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Sidoarjo turut hadir menyaksikan. Rahman menjelaskan, ada 126.381 butir telur tetas yang dimusnahkan. Angka tersebut diambil dari 30 persen total produksi yang disuplai ke Jateng, yakni sekitar 400 ribu telur. ’’Tinggal 31.314 butir lagi. Akan kita kurangi Sabtu besok,’’ tuturnya.
Dia menyatakan, pihaknya dapat memproduksi 300 ribu bibit ayam per minggu. Mayoritas disuplai ke Purwokerto dan sekitarnya. Rahman mengaku rugi terkait pengurangan doc ayam broiler itu. Sebab, produksinya harus dipangkas. ’’Rugi Rp 159 juta,’’ katanya.
Kabid Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan Disnak Jatim Sri Pudji Astuti menyebutkan, selain PT DMC, dia menargetkan pengurangan bibit ayam di empat perusahaan lain se-Jatim. Total telur tetas yang dimusnahkan 326.309 butir. ’’Termasuk yang di Balongbendo ini,’’ ucapnya.
sumber: jawa pos | editor: nadia
Follow our Instagram & Twitter: @livestockreview