Livestockreview.com, Referensi. Tidak ada yang menyangkal bahwa bisnis perunggasan ikut berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. Produk unggas berupa daging ayam dan telur merupakan sumber protein yang berkualitas dengan harga terjangkau. Saat ini sebanyak 65% daging konsumsi daging masyarakat Indonesia berasal dari daging ayam.
Ketua Umum Asosiasi Obat Hewan Indonesia Rakhmat Nuriyanto dalam pembukaan seminar perunggasan di Jakarta belum lama ini mengatakan, dari sisi ekonomi, perunggasan telah menyerap 2,5 juta tenaga kerja langsung maupun tidak langsung dengan total omzet berkisar Rp.120 triliun per tahun.
Lapangan kerja di pedesaan dapat berkembang dengan adanya usaha peternakan unggas sehingga dapat menghambat laju urbanisasi ke kota. Disamping itu perunggasan juga merupakan faktor penggerak industri terkait lainnya di bidang pertanian, antara lain usaha budidaya jagung, usaha produksi dedak padi dan sebagainya.
Nuriyanto mengatakan, dalam seminar nasional perunggasan 2012 yang lalu telah disampaikan bahwa melihat kondisi ekonomi makro yang cukup kondusif, timbul keyakinan bahwa tahun 2013 situasi bisnis perunggasan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Produksi DOC broiler diperkirakan akan menembus angka 2,2 miliar ekor, populasi layer 114 juta ekor. Produksi pakan diperkirakan naik menjadi 13,8 juta juta ton. Bisnis obat hewan untuk unggas diperkirakan Rp 3,2 triliun.
Adapun dari aspek konsumsi telur dan ayam, di negara kita masih sangat rendah. Konsumsi telur hanya 87 butir per kapita per tahun. Konsumsi daging ayam hanya 7 kg/kapita/tahun. Ini akan tantangan bagi kita untuk meningkatkan konsumsi Ayam dan telur. Kebersamaan kita dalam kegiatan kampanye Ayam dan Telur perlu terus kita tingkatkan bukan hanya di pusat melainkan juga di daerah.
penulis: karina | editor: sitoresmi fawzi
follow our official twitter: @livestockreview | follow our official instagram: livestockreview