Livestockreview.com, Kampus. Data-data dari Direktorat Jenderal Peternakan menunjukkan telah terjadi peningkatan populasi sapi sebesar 6.5 % dari tahun ketahun. Populasi sapi terbesar terdapat di Provinsi Jawa Timur 4,7 juta ekor, Jawa Tengah 1,9 juta ekor, Sulawesi Selatan 983,9 ribu ekor, Nusa Tenggara Timur 778,2 ribu ekor, Nusa Tenggara Barat 685,8 ribu ekor dan Bali 637,4 ribu ekor.
Sebagian besar populasi sapi terbesar di Pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia, jika dikelompokan berdasarkan pulau maka populasi terbesar di pulau Jawa sebesar 50,68 %, pulau Sumatera 18,38 %, pulau Bali dan Nusra 14,8 %, pulau Sulawesi 12,08 %, pulau Kalimantan 2,9 % dan Pulau Maluku serta Papua 1,74 %. Pulau Sumatera dan Wilayah Timur Indonesia masih mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan peternakan sapi sedangkan pulau Jawa lahan sudah semakin sempit sehingga pengembangan ternak semakin sulit dilakukan.
Pengembangan agribisnis peternakan sangat berkaitan erat dengan pakan terutama hijauan bagi ternak sapi, 70 persen dari keberhasilan agribisnis peternakan ditentukan oleh lingkungannya, yang paling utama adalah pakan dan 30 persen adalah genetik. Sumber pakan ternak masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan baik dalam bentuk padang pengembalaaan (pasture/rance) terutama di papua, NTB dan NTT. Pakan ternak juga dapat dengan memanfaatkan by produk pertanian seperti jerami padi dan daun jagung melaui sistem integrasi ternak dengan pertanian lainnya.
Program pemerintah untuk mencapai swasembada padi dan jagung tentu secara tidak langsung akan mendukung program swasembada daging sapi. Pada prinsipnya ternak sapi dapat memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan sehingga akan tercipta pertanian tepadu atau dikenal dengan (zero waist). Selama ini penggunaan jerami padi dan jagung belum optimal dimanfaatkan untuk pakan ternak, disamping itu juga potensi lahan sawit yang besar. Integrasi ternak sapi dengan padi, jagung dan sawit sangat memungkinkan untuk dikembangkan.
Sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan hal yang mendasar dalam pengembangan pertanian termasuk sub sektor peternakan, sehingga pengembangan sumber daya dibidang peternakan menjadi sangat perlu. Keunggulan dari sumber daya alam tidak akan mampu meningkatkan daya saing pertanian Indonesia kalau sumberdaya manusianya rendah, sehingga keunggulan komparatif akan menjadi keunggulan kompetitif jika didukung oleh sumber daya yang handal.
Sumber daya buatan. Disamping sumber daya alam dan sumber daya manusia, sumber daya buatan juga menjadi faktor penting dalam mendukung pencapaian program swasembada daging sapi. Hal yang termasuk sumber daya buatan adalah sarana dan prasarana pendukung seperti sarana trasportasi, sarana labor pembibitan, dan lapangan pengebalaan. (BERSAMBUNG)
Jusriadi, Mahasiswa Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar
Finalis pada Call For Policy Paper dalam Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia oleh ISMAPETI, di Bengkulu, 7-12 Nopember2013 | editor: sitoresmi fauzi
follow our official twitter: @livestockreview | follow our official instagram: livestockreview